Lihat ke Halaman Asli

ismail sayuti

Hutan leuser

Kisah Petani Sawah Ketika Dihadapkan dengan Rentenir

Diperbarui: 17 Juli 2022   01:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Areal persawah masyarakat Pining, Gayo lues, Aceh. Dokpri

Masyarakat yang tinggal di desa moyoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian baik itu tanaman keras dan tanaman holtikultura. Sebagaimana kehidupan petani di desa pada umumnya hanya sebagian yang hidup sejahtera dan selebihnya bisa di katakan hidup di bawah garis kemiskinan.

Pun demikian, fenomena strata sosial selalu ada kesenjangan antara yang kaya dan si miskin. Terkadang si miskin yang hidup di desa ketika ada keperluan sifatnya mendesak baik itu tertimpa musibah, sakit keras untuk berobat dan belanja anak untuk kuliah. Memerlukan dana tak sedikit dan sifatnya mendesak. Tak ada yang bisa membantu meringankan bebannya tersebut.

Jalan alternatifnya dan kerap kali jadi pulihan para petani dengan menggadukan keluhanya kepada rentenir. Sebab meminjam dana segar ke bank melalui prosedur yang rumit nan panjang. Tidak dengan meminjakan uang ke tengkulak syaratnya cukup mudah, hanya sama sama kenal dan ada jaminan biasanya paling cepat itu jaminan sawah.

proses perontokan padi, dokpri

Sebagaimana biasanya, petani dan tengkulak terlebih dahulu menyepati MOU. Lazimnya isi kesepatan tersebut hasil sawah setiap panen di ambil oleh tengkulak tersebut.

Dengan bantuan tengkuk tersebut, masalah yang di hadapi petani bisa sedikit teratasi dan ada jalan keluar. Namun, masalah panjang yang terus di hadapi para petani, sebelum dia bisa mengembalikan uang pinjamannya ia terus berkutat membayar sewanya.

Waktu terus berjalan, para petani pun kembali melakukan aktivitas bercocok tanam. Dan setelah mengikuti proses panjang. Ketika padi mulai menguning antusias petani menyambut musim panen penuh dengan semangat. Bagaimana tidak, buah yang memenuhi tangkainya semakin merunduk seakan tak tahan menahan berat beban biji padi tersebut.

Setelah di potong kemudian di ambil dari petakan sawah dan di kumpulkan dalam satu wadah. Kemudian di rontok dan di bersihkan, setelah itu baru di hitung berapa  hasil produksi panen pada musim ini, naik atau turun dari musim sebelumnya.

Ketika hasil panennya meningkat petani merasa bahagia karna proses yang di lalui mulai dari menanam, membersihkan rumput, hingga panen menunggu waktu hampir 3 bulan lama. Di tambah dalam bekerja mereka menjemur kulitnya di terik panas mata hari.

Namun, hasil panen yang di kumpulkan tersebut, ternyata bukan semuanya jadi milik sang petani, tapi ada bagian Rentenir yang telah membantunya dalam menghadapi masalah keuangan yang berkedok membantu.

20220717-013734-62d305956e7f015b5a281853.jpg

Sawah milik masyarakat, Dok pribadi
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline