Lihat ke Halaman Asli

ismail sayuti

Hutan leuser

Terlalu Memilih Pasangan Hidup Itu Ibarat Mencari Batu Gilingan di Pantai Sungai

Diperbarui: 20 Juni 2022   00:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Allah telah menakdirkan kepada hambanya 4 dasar yang wajib di alami semasa hidupnya, antara lain adalah langkah, rejeki, pertemuan (jodoh) dan maut. ke 4 dasar tersebut manusia merasakan kecuali perjodohan. Yang tak semua manusia merasakannya. Terkait soal perjodohan manusia terkadang sering mengalami kegalauan apalagi telah berumur di atas 25 tahun keatas baik itu perempuan dan laki laki yang jodohnya tak kunjung tiba. Di tambah faktor lingkungan masyarakat yang sering menanyakan hal tersebut menambah daftar beban moral.

Bagi cewek jodoh itu sipatnya menunggu dan bagi cowok sifatnya memilih.

Bagi cewek jodoh itu, di katakan sifatnya menunggu adalah ibarat sekuntuk bunga  yang di datangi oleh lebah dan kupu kupu, terkadang bunga itu sebelum mekar udah ada kupu kupu yang datang silih berganti dan sebaliknya gak ada sama sekali yang datang hingga berakhir masa bunga tersebut dan menjadi buah.

Dalam artikel ini, kita akan membahas, bagaimana seorang laki laki terlalu memilih jodoh yang ketika sudah siap menikah baik lahir dan batin. Namun kenyataannya sering di alami oleh cowok terlalu kemilih soal tipe jodoh sehingga tak kunjung dapat jodoh.

Dalam istilah suku Gayo cowok tipe seperti ini di umpamakan, seperti mencari batu gilingan di pantai luas (pasir lues) yang terdapat di Dearah Aliran Sungai (DAS). Yang di peruntukan untuk menghaluskan bumbu masakan.

Sebagai mana pada umumnya orang mencari batu tersebut, pasti memilih dan memilah batu yang baik diantara yang terbaik. namun, begitu melangkah lagi kedepan dapat yang lebih bagus dari yang pertama tadi, dan di buanglah batu yang tadi. dan pergi lagi mencari ada yang dapat lebih bagus lagi begitu seterusnya. dan pada akhirnya dalam proses pencarian tersebut bukan yang terbaik yang di dapat malah sebaliknya bisa lebih buruk.

Begitu juga kalau di analogikan kepada seorang cowok mencari jodohnya, pertama mungkin udah cocok namun karna ada kekurangan sedikit gak jadi, sebagai mana fungsi pernikan adalah menyatukan dua insan yang memiliki sifat yang berbeda dalam bingkaian rumah tangga dalam mepaksanakan ibadah terpanjang. Bukan mencari yang satu ide dan pemikirin itu lebih ke kominitas/club yang jelas satu ide dan pemikiran.

Lebih lebih di era saat ini dengan kehadiran teknologi banyak yang terlihat cantik di media sosial namun berbanding terbalik dengan dunia nyata.

Khusus untuk pemuda sebagimana di jelaskan dalam sebuah hadist untuk mencari dampaan hati adalah sebagai berikut."Perempuan itu dinikahi karena empat faktor yaitu harta, kedudukan, kecantikan dan agama. Pilihlah perempuan yang baik agamanya, engkau akan beruntung" (HR. Bukhari). Pun demikian dengan cewek ketika akan melanjutkan pernikahan ada hal yang mesti di persiapkan selain agama, jangan baper, jangan punya eksetasi terlalu besar, lihai dalam berkomunikasi, jangan malas, dan tidak egois.

Semoga bermanfaat dan tetap semangat bagi yang sedang mencari dan berjuang mendapatkan jodoh. Termasuk penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline