Singapura, negara kecil dengan segala bentuk kemajuan negaranya kembali menggegerkan dunia dengan inovasinya dalam menciptakan aturan label Level minuman manis atau Nutri-Grade untuk mencegah kenaikan prevalensi penyakit Diabetes. Lantas, apakah kebijakan tersebut relevan dan mungkin untuk mengatasi urgensi penyakit Diabetes di Indonesia juga?
Tidak jauh berbeda dengan Singapura, prevalensi penyakit Diabetes di Indonesia juga dikategorikan tinggi dan perlu segera diatasi. Prevalensi Diabetes di Indonesia diperkirakan akan melonjak, yakni yang tadinya hanya 9,19% (2020) menjadi 16,09% (2045). Oleh karena itu, penerapan Nutri-Grade di Indonesia merupakan urgensi yang perlu diterapkan mengingat rendahnya minat literasi masyarakat yang berdampak pada ketidaktelitian masyarakat dalam memilih minuman manis kemasan.
Apa itu Penyakit Diabetes?
Diabetes Melitus adalah penyakit metabolisme yang dicirikan dengan terjadinya hiperglikemia atau kondisi ketika kadar gula darah di dalam tubuh melebihi batas normal. Diabetes dapat dibagi menjadi Diabetes Melitus Tipe 1 (DMT1), Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2), Gestasional, dl. Secara umum, penyakit Diabetes disebabkan akibat kelainan genetik atau ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin dan pengaruh pola hidup atau lingkungan sekitar.
Mengapa Kebijakan tersebut Diterapkan di Singapura?
Kebijakan Nutri-Grade lahir tidak lain karena histori negara Singapura yang pernah menduduki sebagai negara kedua dengan porsi penderita Diabetes tertinggi menurut International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015. Selain itu, IDF Diabetes Atlas Singapore Diaebetes Report 2000-2045 memprediksi bahwa prevalensi Diabetes di Singapura mampu mencapai angka 898,9 juta pada tahun 2045.
Apa itu Kebijakan Nutri-Grade?
Tingginya prevalensi penyakit Diabetes mendorong Pemerintah Singapura untuk mencari alternatif sebagai upaya preventif atau pencegahan penyakit Diabetes. Salah satunya adalah dengan memberi Grade atau Level pada minuman manis kemasan. Nutri-Grade adalah pengelompokan minuman dengan Level yang ditandai dengan memberi abjad A, B, C, dan D untuk merepresentasikan kandungan gula dan lemak jenuh di dalamnya. Penjelasan dari kelompok Level tersebut adalah sebagai berikut :
Kelompok A : Mengandung < 1 gram gula per 100 ml
Kelompok B : Mengandung < 5 gram gula per 100 ml