Lihat ke Halaman Asli

Indra Sastrawat

Wija to Luwu

Daratan Asia Menembus Eropa

Diperbarui: 29 Agustus 2015   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drawing Liga Champions Eropa 2015-2016 selesai dilakukan. Keinginan presiden UEFA, Michel Platini yang menginginkan kemegahan sepakbola Eropa bisa dinikmati juga klub-klub semenjana mulai kelihatan, setidaknya ada beberapa klub kecil ikut bertarung diantara para goliath sepakbola Eropa. Yang menarik adalah terdapat dua klub yang secara geografis berada di benua Asia, bahkan konfederasi sepakbola negara tersebut pernah bergabung dibawah bendera AFC (Asian Football Confederation).

  1. Astana (FC), Kazakhstan

Kita pasti masih ingat ketika tahun 1994, di Piala Asia Junior, Garuda Muda melawan Kazakhstan. Selama sepuluh tahun (1992-2002) sepakbola Kazakhstan bagian dari konfederasi Asia. Timbulnya keinginan menaikkan strata sepakbola Kazakhstan ke level Eropa yang kemudian mengantarkan sebuah proposal ke markas UEFA yang isinya meminta Kazakhstan menjadi bagian UEFA. Dan tahun 2002, Kazakhstan resmi menajdi bagian UEFA.

Tidak mudah bersaing dengan negara dan klub di benua yang sepakbola sudah maju seperti Eropa. Di level negara, timnas Kazakhstan jadi bulan-bulanan negara Eropa. Di Level klub mereka membuat kejutan musim ini. Astana FC, klub dari ibukota Kazakhstan berhasil menembus babak 32 besar Liga Champions Eropa musim 2015-2016.

Astana FC berdiri pada tahun 2009 dengan nama Lokomotiv Astana, tahun 2011 nama klub berubah menjadi FC Astana. Homebass mereka berada di Astana Arena yag berkapasitas 30.000 kursi. Di kasta domestik, FC Astana baru sekali meraih trofi Kazakhstan Premier League tahun 2014 dan dua trofi Kazakhstan Cup (2010 & 2012).

Musim 2013-2014 merupakan musim perdana Astana di Eropa adalah mimpi buruk, bermain di babak I Kualifikasi Liga Europa, Astana dikalahkan Botev Plovdiv (Bulgaria) agregat 0-6. Musim berikutnya lumayan bagus mereka sampai play-off  round tinggal selangkah lagi masuk babak utama Liga Europa, sayangnya mereka dihancurkan oleh Villareal 0-7.

Belajar dari dua kegagalan tersebut, pada musim ini bermain dilevel lebih tinggi, Astana mencuri perhatian dunia ketika dengan tidak terduga menembus babak utama Liga Champions. Di babak kualifikasi mengalahkan NK Maribor 3-2, HJK Helsinki 4-3 dan Apoel 2-1 membawa Astana bergabung di Grup C bersama Benfica, Atletico Madrid & Galatasaray. Apapun hasilnya, Astana telah mengukir sejarah bagi bangsa Kazakh, mereka dari pedalaman Asia Tengah mensejajarkan diri mereka dengan klub elite Eropa. Selamat berjuang Astana.

  1. Maccabi Tel Aviv, Israel

Dekade 50 sampai 70, Israel merupakan kekuatan utama sepakbola Asia. Tercatat mereka sekali juara dan dua kali finalis piala Asia. Konflik politik dengan negara Arab dan Islam menyebabkan Israel terlempar dari punggung Asia, pudar sudah memori indah bersama AFC selama dua decade (1954-1974). Dua puluh tahun setelahnya, UEFA bersedia menampung Israel menjadi anggota mereka.

Di Asia mereka disegani tapi di Eropa, Israel hanya pelengkap walau nasibnya masih lebih baik dari negara seperti Andorra atau Luxembourg, tapi Israel tidak pernah lagi menembus Piala Dunia dan Piala Eropa.

Di level Klub, musim ini Maccabi Tel Aviv membuat bangga bangsa Israel, mereka menembus putaran utama Liga Champions Eropa. Maccabi Tel Aviv telah ada sejak 96 tahun silam. Untuk domestik, Maccabi telah memenangi 21 trofi Israel Premier League. Di strata Eropa, prestasi terbaik Maccabi terjadi di musim 2004-2005 mampu menembus babak utama grup, sebelum dihentikan oleh Bayern, Juventus dan Ajax. Prestasi itu kembali diulang di musim ini, hasil undian mereka bergabung bersama jawara Inggris, Chelsea, Dinamo Kyiv & FC. Porto. Di tabel rangking klub Eropa, Maccabi berada di nomor 95.

Ada kesamaan antara Astana dan Maccabi adalah jersey mereka berwarna kuning dan biru, kuning selalu identik dengan benua Asia dan biru identik dengan benua Eropa. Bisa apa mereka di Eropa? Kita tunggu saja, bukankah bola itu bundar!

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline