Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Japan Expo 2013: Dari Smart Community, Cowcow hingga JKT48

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13876994442101397074

Pada hari ketiga Indonesia Japan Expo 2013 dimeriahkan oleh penampilan Cowcow. Duo komedian asal Jepang, Kenji Tada dan Yoshi Yamada, sukses mengajak pengunjung IJE bergoyang bersama  di Hall A JIExpo, Kemayoran Jakarta. Di Indonesia, nama CowCow mulai dikenal oleh publik lewat videonya yang diunggah di Youtube. Dengan pakaian olah raga berupa atasan kaus berwarna putih, dan celana biru tua, disertai dengan rambut palsu yang melengkapi kostum mereka pada penampilan penuh gaya mereka yang unik di video “Senam yang Iya Iyalah”. Kemarin, Cowcow menampilkan senam  terbaru mereka, yaitu “Senam yang Iya Iyalah Ver.2″ dan “Jatuh Cinta”. “Senam yang Iya Iyalah Ver.2 dan Jatuh Cinta baru pertama kali kami tampilkan di IJExpo 2013. Semoga orang Indonesia suka ya!”, jelas Yoshi. Menurut Kenji Tada, antar Indonesia dan Jepang pasti ada “Sesuatu Yang Iya Iyalah” atau Atarimae na Koto. “Kami berharap ini dapat membantu mempererat hubungan Indonesia-Jepang dengan cara saling memahami budaya melalui humor “Senam yang Iya Iyalah”, ungkap Kenji. Selain penampilan Cow Cow, ajang IJE  juga diisi dengan workshop Origami dari Klub Origami Indonesia, kompetisi Karaoke Indonesia dan Jepang, dan kompetisi Para Para Dance. Pengunjung IJE dari berbagai usia sangat  antusias mengikuti kompetisi ini. Di sore hari, band Siloka dengan perkusi ciri khas alat musik Indonesia, membawakan lagu-lagu daerah, seperti Manuk Dadali, Yamko Rambe Yamko, Gundul Pacul, dan juga lagu-lagu pop Jepang seperti First Lovedari Hikaru Utada dan True Love dari Fumiya Fuji. Tak kalah meriah, band Jakarta Keion Club yang anggotanya terdiri dari para pekerja Jepang, memeriahkan area open space IJExpo 2013 dengan lagu-lagu Indonesia dan pop Jepang. Penampilan mereka disambut keceriaan para pengunjung yang ikut bernyanyi bersama. Penampilan HaKU pada malam harinya juga sangat ditunggu-tunggu para penggemarnya. Area open space JIExpo pun dipadati para pengunjung yang ingin menikmati penampilannya. Pada penutupan IJExpo 2013  hari ini diharapkan jumlah pengunjung meningkat hingga melebihi  80.000 orang. Apalagi hari ini akan digelar  kompetisi cosplay, workshop manga, kompetisi Indie J-Band. Selain itu akan tampil juga “guest star”,  WEAVER dan JKT 48 yang tentunya akan memuaskan para penggemarnya dan pengunjung  Indonesia Japan Expo 2013. Harapan untuk Indonesia Japan Expo ke Depan “Ke depannya saya berharap tidak perlu menunggu lima tahun untuk mengadakan kegiatan seperti ini. Selain itu, saya juga berharap kegiatan ini akan berlangsung dua arah, sehingga Indonesia pun bisa turut membuka expo semacam ini di Jepang,” jelas  Ernst K Remboen, President Director PT. Kerabat Dyan Utama (Radyatama),  selaku penyelenggara event ini. Sementara, menurut Sekretaris Umum Perhimpunan Persahabatan Indonesia Jepang (PPIJ), Heru Santoso, hubungan Indonesia dan Jepang saat ini telah berubah. Dulu, lebih banyak pemain besar yang masuk ke Indonesia, tapi sekarang, yang akan lebih banyak masuk justru perusahaan kecil dan menengah dari Jepang. Dikatakan Heru Santoso, posisi Jepang dan Indonesia pun kini sudah berubah di kancah dunia. Dahulu ekonomi Jepang  terbaik ke-2 di dunia, tapi sekarang telah bergeser ke posisi ke-3, sementara, Indonesia kini sudah masuk ke dalam negara G-20 dan masuk ke dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. “Dengan pembangunan yang terus berjalan, generasi mudanya yang semakin terampil,” ujar Heru. Ditambahkan, hubungan Indonesia-Jepang yang sebelumnya berdasarkan prinsip bantuan, saat ini sudah beralih ke posisi yang setara, sehingga harus diterapkan prinsip “win-win” antara kedua belah pihak. Apalagi, saat ini populasi Jepang didominasi oleh orang-orang tua, sedangkan di Indonesia, populasi terbanyak adalah di para pemudanya. Untuk itulah, diharapkan Indonesia dapat menerapkan teknologi yang dimiliki oleh Jepang. Heru Santoso mengambil contoh langsung  Kitakyushu, dimana 40 tahun yang lalu kotanya kotor, awannya hitam, airnya penuh dengan limbah. Setelah  40 tahun  kota tersebut berubah drastis,  dan diharapkan Indonesia dapat belajar dalam waktu 10 tahun. “ Melalui pameran ini, kita meminta mereka untuk mengajarkan teknologi itu ke Indonesia, sehingga kita tidak perlu mengulangi kesalahan di masa lalu yang dilakukan oleh Jepang. Itu adalah salah satu sasaran yang ingin dicapai,” jelas Heru Santoso. Hirokazu Toyoshima, Kepala Operasi Divisi Bisnis dan Daur Ulang Shinryo, sebuah perusahaan di Kitakyushu menjelaskan kondisi kotanya 40 tahun yang lalu, yang kotor dan penuh dengan limbah, karena perusahaan industri membuang sampah mereka ke pelabuhan. Lalu, timbullah kesadaran dari semua pihak, mulai dari perusahaan, pemerintah, dan juga masyarakat, untuk memperbaiki dan membersihkan kota mereka. Proses tersebut memakan waktu 20 tahun, dan 40 tahun setelahnya, Kitakyushu telah menjadi kota terbaik ke-4 dari segi lingkungan hidupnya. “Yang pertama kali harus dilakukan adalah meminta kepada setiap industri untuk tidak lagi membuang limbah sembarangan. Yang melakukan itu akan ditangkap. Di kalangan individu, setiap orang harus diminta untuk mengurus sendiri sampah mereka, memilah-milahnya sesuai dengan jenisnya, sehingga lingkungan pun kembali bersih,” pungkasnya. Menurut Hirokazu Toyoshima , dengan digelar IJE  diharapkan menjadi pintu pembuka kerja sama jangka panjang antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang pembangunan yang berwawasan lingkungan. [pr/ije2013/foto:ije]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline