Lihat ke Halaman Asli

Merindumu

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merindumu

Aku terduduk

Menengadah pada bintang dan bulan

Di malam yang sunyi

Hanya aku sendiri

Sepintas terdengar celotehan jangkrik dikejauhan

kemarlap bintang berkedip di langit sesekali

Angin malam perlahan merayap masuk kedalam sukma

Menyisakan aroma tanah basah kala itu

Entah karena terang bulan malam ini

Yang bulat penuh sempurna

Imajiku melayang jauh

Mematri ingatan akan senyummu

Kembali aku terduduk

Dibawah terangnya malam

Menikmati dinginnya angin

Seolah aku mampu memeluk bayangmu

Kubisikkan sesuatu pada angin

Sebuah desahan pendek dari nafasku

Hanya untukmu disana

Aku mencintaimu dengan sederhana

Iskandarsyah

3 Agustus 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline