Lihat ke Halaman Asli

ISJET @iskandarjet

TERVERIFIKASI

Storyteller

Seberapa Besar Kapasitas Harddisk Virtualmu Sekarang?

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428300506960206376

[caption id="attachment_359353" align="aligncenter" width="620" caption="Empat penyedia ruang penyimpanan virtual: OneDrive, Google Drive, Dropbox, Box. Namanya mirip-mirip ya brur? (cnet.com)"][/caption]

Dua tahun lalu, saya membuat ulasan berjudul “Belajar Hidup di Awan (dengan Dropbox)”.  Berhubung sedang mengulas seputar komputasi awan alias cloud computing, maka jadilah artikel itu mengulang kata-kata awan yang tidak ada hubungannya dengan proses turunnya hujan atau dongeng ‘negeri di atas awan’.

Sekarang, lewat artikel lanjutan ini, saya ingin memastikan bahwa kita semua sudah tinggal di awan. Sudah merasakan asiknya teknologi yang memungkinkan semua data berada di atas sana, dan bisa diakses sesuka hati kita—di mana saja, lewat perangkat apa saja.

Hari ini, saya punya banyak ruang penyimpanan di beberapa penyedia jasa penyimpanan online. Melengkapi harddisk kapasitas 1.000 GB atau 1 TB di laptop, harddisk eksternal 3 TB di rumah, harddisk eksternal -500 GB yang kadang saya bawa-bawa dan flashdisk kapasitas 16 GB yang selalu nangkring di tas kerja.

Untuk internet, saya sudah punya lebih dari 100 GB ruang penyimpanan, dengan rincian 50 GB di Box (www.box.com), 34,5 GB di Microsoft OneDrive (onedrive.live.com), 15 GB di Copy (www.copy.com), 15 GB di Google Drive (drive.google.com) yang terkoneksi ke akun Gmail dan Google+ Photo, dan masing-masing 5 GB di iCloud (khusus pengguna iDevice) dan Dropbox (www.dropbox.com).

Itu semua saya dapat gratis! Alias tanpa harus mengeluarkan biaya bulanan yang menjadi model bisnis para penyedia layanan harddisk virtual.

Dengan ruang penyimpanan hingga 100 GB, saya tidak perlu khawatir kehabisan ruang. Data yang sering saya gunakan di laptop bebas saya simpan di awan, agar bisa dengan mudah di gadget lain atau lewat komputer lainnya.

Sebelum Anda bertanya, saya akan cerita bagaimana caranya bisa dapat kapasitas sebesar itu. Saya dapat kapasitas 50 GB di Box karena waktu itu ada promo perkenalan Box. Setelah punya akun di Box, saya praktis meninggalkan Dropbox dan iCloud yang kapasitas gratisnya hanya 5 GB.

Sedangkan di OneDrive, kapasitas gratis buat pengguna baru memang dimulai dari 15 GB, sama dengan yang diberikan oleh Copy. OneDrive lalu memberikan saya tambahan 15 GB hanya dengan menghubungkan Camera Roll di iPhone ke aplikasinya.

Bagaimana dengan Anda?

Kalau Anda masih belum familiar dengan istilah cloud computing, Anda tidak perlu memahaminya sama sekali, karena yang saya maksud komputasi awan di sini tidak lepas dari kata kunci ‘penyimpanan data’.

Ya, komputasi awan, untuk kita masyarakat pengguna layanan internet alias netizen, sesederhana memiliki ruang penyimpanan data virtual. Ini adalah masa depan harddisk atau cakram padat yang ditemukan lebih dari 50 tahun lalu oleh seorang insinyur IBM bernama Reynold Johnson.

Anda paham kan betapa penting dan bernilainya sebuah harddisk untuk menyimpan semua data yang kita buat, edit dan simpan di komputer. Saya masih ingat pergerakan komputer pribadi dengan acuan kapasitas harddisk tadi. Dari hanya sebesar 8 GB, lalu berlipat ganda ke 16 GB, 32 GB, lalu lompat ke kapasitas 500 GB sampai tiga TB.

Kebutuhan manusia terhadap harddisk yang besar dan berat mulai bergeser ke media penyimpanan yang lebih kecil dan praktis. Agar mudah dibawa ke mana-mana. Agar aktifitas pertukaran data dari satu komputer ke komputer lain semakin mudah. Kalau dulu ada floppy disk berkapasitas 1,44 MB, kini sudah berseliweran flash disk berkapasitas puluhan GB. Bahkan, yang namanya harddisk eksternal sudah semakin mungil, ringan dan  murah. Dengan kapasitas yang sama besarnya dengan ukuran harddisk internal sebuah komputer pribadi—500 GB hingga 3 TB.

Lalu kita disibukkan dengan perangkat yang bukan komputer bukan juga laptop. Perangkat yang lebih kecil lagi, yang tidak punya lubang colokan USB ukuran normal. Perangkat yang kita anggap begitu pintar dan kita namakan ponsel pintar.

Dengan banyaknya perangkat canggih di tangan, bagaimana kita memindahkan satu file di laptop agar bisa dibuka dan diedit di ponsel? Apa yang harus dilakukan agar foto yang ada di komputer rumah dapat dengan mudah disebarkan lewat ponsel?

Jawaban yang paling praktis adalah dengan menggunakan harddisk atau media penyimpanan virtual.

Caranya sangat mudah, cukup masuk ke website-website penyedia jasa harddisk virtual yang pernah saya coba, yaitu Copy (www.copy.com), Box (www.box.com), Microsoft OneDrive (onedrive.live.com), Google Drive (drive.google.com), dan Dropbox (www.dropbox.com). Buat akun, dan selesai. Anda sudah punya ruang penyimpanan tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.

Buat yang sudah punya atau baru punya, jawab pertanyaan saya ya di kolom komentar: Seberapa Besar Ruang Penyimpanan Virtualmu Sekarang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline