[caption id="attachment_352723" align="aligncenter" width="640" caption="Lumayan, dipinjemin Samsung Galaxy Note Edge seharian ama Samsung Indonesia. (iskandarjet)"][/caption]
Setelah diperkenalkan pertama kali awal September tahun lalu di di ajang IFA 2014 Berlin, Samsung Galaxy Note Edge, beberapa waktu lalu, secara resmi diluncurkan untuk pasar Indonesia jelang pembukaan Samsung Forum 2015 di Bangkok, Thailand.
Direktur Pemasaran Bisnis Mobile Samsung Electronics Indonesia (SEIN) Vebbyna Kaunang memastikan, ponsel berlayar lengkung pada sisi kanannya itu akan mulai dipasarkan di Indonesia awal Maret 2014. “Nanti akan ada acara khusus yang kami gelar untuk Note Edge,” ungkap Vebbyna saat mempresentasikan Note Edge di hadapan rekan-rekan wartawan dan blogger yang secara khusus diundang ke Thailand.
Usai presentasi di Hotel Grand Hyatt Erawan tersebut, saya berkesempatan menjajal pesona yang ditawarkan ponsel cerdas teranyar Samsung ini. Tidak hanya melihat dan menjelajahinya sepintas lalu, tapi juga menggunakannya sepanjang hari, termasuk saat menikmati makan malam di kapal pesiar bersama Dian Sastro.
Layar lengkung pada Note Edge, tak dapat dipungkiri, menjadi bagian paling menggoda bagi para pecinta ponsel cerdas layar sentuh. Bagi saya, ini adalah lompatan baru Samsung dalam mengukuhkan dominasinya di pasar ponsel cerdar. Dan milestone berikutnya bagi pembuat ponsel asal Korea Selatan itu dalam menghadirkan inovasi pada ponsel-ponsel berikutnya.
[caption id="attachment_352726" align="aligncenter" width="600" caption="Iklan Samsung Galaxy Note Edge."]
[/caption]
Sepintas lalu, saya cukup takjub saat meletakkan Note Edge seharga Rp 11 juta itu dalam genggaman. Ketajaman layarnya menakjubkan dan nyaman digunakan dengan dua tangan. Layar tambahan yang melengkung ke bagian belakang itu membuat saya lebih percaya diri menggunakanya di ruang terbuka.
Note4 + Layar Sudut
Secara umum, Samsung Galaxy Note Edge sekelas dengan Galaxy Note4. Atau, boleh dibilang, kedua ponsel cerdas yang dirilis bersamaan itu adalah produk kembar, hanya saja Note Edge dilengkapi dengan layar kedua. Bukan kembar identik memang, karena ada beberapa perbedaan spesifikasi, seperti prosesor, jaringan LTE dan ukuran layar.
Untuk ukuran layar sendiri, meskipun Note4 (5,7”) sedikit lebih besar dari Note Edge, secara total kedua ponsel ini punya ukuran layar yang sama, karena Note Edge berlayar utama 5,6” ini dilengkapi dengan layar sudut tambahan berbentuk lengkung seukuran 1 inci pada sisi kanannya.
Kualitas layar keduanya sekelas, menggunakan sAMOLED dengan resolusi 2560 x 1440, plus resolusi 160 untuk layar kedua Note Edge. Hanya saja, otak yang dibenamkan ke dalam Note Edge masih Quad Core 2,7 GHz, berbanding Octa Core 1,9 GHz pada Note4.
Dengan spesifikasi premium, tidak ada keraguan dalam menjalankan aplikasi apapun. Termasuk saat memotret ataupun merekam gambar dengan kamera belakang CMOS 16 MB yang sudah dibekali kemampuan rekam ultra HD (4K).
[caption id="attachment_352727" align="aligncenter" width="640" caption="Foto malam hari jelang naik kapal pesiar dengan kamera Galaxy Note Edge. (iskandarjet)"]
[/caption]
Aktifitas fotografi di malam hari menghasilkan gambar optimal dengan pencahayaan yang memadai. Saya menggunakan Note Edge untuk mengabadikan suasana makan malam di atas kapal pesiar Chaophraya Cruisetermasuk merekam obrolan bersama Dian Sastro.
Gambarnya tajam dan terang. Lampu flash yang ditanamkan pada kamera ini benar-benar terang dan asyik digunakan untuk merekam video di malam hari, tapi sayang suara Dian Sastro tenggelam ditelan gemuruh pertunjukan musik dan hembusan angin.
[caption id="attachment_352729" align="aligncenter" width="640" caption="Dian Kompas TV gak mau melewatkan kesempatan foto bareng Dian Sastro dengan kamera Note Edge. (iskandarjet)"]
[/caption]
Satu Ponsel, Dua Layar
Fitur yang benar-benar saya eksplorasi tentunya layar sudut Note Edge. Layar kedua ini memberikan perspektif baru dalam menggunakan ponsel cerdas. Bahkan, layar kedua pada ponsel merupakan lompatan dalam industri manufaktur ponsel cerdas—yang di kemudian hari akan berevolusi menjadi ponsel multi-layar, sampai akhirnya menjadi sebuah perangkat tanpa layar.
Samsung sendiri menyebut layar lengkung ini sebagai titik awal dari terobosan besar dalam teknologi layar fleksibel. “Dengan desain yang revolusioner, layar lengkung GALAXY Note Edge dapat menampilkan konten sesuai dengan minat dan kebutuhan, tanpa mengganggu konten yang tampil di layar utamanya,” tutur Manager Marketing Produk Samsung Indonesia Flegon Koen.
Konten yang dimaksud tidak terbatas pada notifikasi, tapi juga navigasi samping untuk aplikasi yang didesain khusus atau sudah disesuaikan untuk ponsel dua layar. Layar mungil ini punya banyak fungsi lain seperti tampilan-pintas konten, areal bermain mini dan sekian utilitas lainnya—lampu senter, perekam suara, alarm dan sebagainya.
[caption id="attachment_352728" align="aligncenter" width="400" caption="Gem mini Tiny Burger di layar lengkung Note Edge. (iskandarjeet)"]
[/caption]
Kualitas tampilan layar utama dan kedua ini sama. Gambar latar atau wallpaper-nya pun menyatu, sehingga sepintas lalu Galaxy Note Edge terlihat sebagai ponsel yang memiliki layar lengkung pada sudut kanannya.
Tapi saat digunakan, layar kecil yang melengkung itu memiliki fungsi berbeda dari layar utamanya. Pada bagian atas layar kecil, Anda akan menemukan pintasan utilitas sementara bagian bawahnya tersembunyi tombol pengaturan untuk Layar Sudut.
Layar ini bisa menampung banyak Panel Sudut atau widget. Pada panel pertama, Anda bisa menempatkan hingga delapan pintasan aplikasi (shortcut). Dengan begitu, halaman Home pada layar utama bisa tampil lebih bersih.
Panel atau widget lainnya merupakan aplikasi mini (saya menyebutnya Edge Application atau Aplikasi Sudut) baik yang dibuat oleh Samsung maupun pengembang aplikasi lainnya. Yang sudah tersedia saat ini misalnya panel CNN Breaking News, Twitter, Flippboard, permainan Tiny Burger dan Tiny Word, Bended LOL, Penggunaan Data, dan tentu saja panel untuk memudahkan penggunaan stylus S-Pen.
Saya hanya perlu menyapukan jari pada layar mini ke kanan dan ke kiri untuk berpindah dari satu panel ke panel berikutnya, atau ke atas dan ke bawah untuk mengeluarkan utilitas atau pengaturan. Saat sedang tidak digunakan, layar kedua ini akan menghilang dan bidang layar utama melebar setengah inci ke layar lengkung. Sisi paling kanan layar itu tampil sebagai banner hitam bertuliskan Galaxy Note Edge.
Fitur Sudut
Banyak hal-hal praktis yang ditawarkan, dan jelas layar lengkung tersebut tidak hanya perkara desain yang memperindah bentuk ponsel, tapi juga menawarkan fungsi dan fitur tambahan.
Dengan memanfaatkan layar kedua, konsumsi daya yang dikeluarkan ketika mengecek konten dapat diminimalisir, karena tidak selalu menggunakan layar utamanya. Banyak fitur yang bisa dinikmati hanya pada bagian layar mungil memanjang ini, sehingga aktifitas yang sedang kita lakukan di layar utama, semisal bermain gem atau mengomentari artikel di Kompasiana, tidak terganggu sama sekali.
Bahkan pada saat tidur, saya cukup melirik ke bagian samping ponsel yang sudah saya atur menjadi alarm. Ponsel itu tidak perlu saya angkat hanya untuk mengetahui jam berapa sekarang.
[caption id="attachment_352725" align="aligncenter" width="640" caption="Galaxy Note Edge di atas kasur empuk.... (iskandarjet)"]
[/caption]
Saya mencoba beberapa aplikasi mini yang sudah tersedia untuk layar lengkung Edge. Dengan layar memanjang seperti itu, bermain game Tiny Burger dan Tiny Word jadi keasyikan sendiri. Dengan menggenggam ponsel dalam posisi horizontal, saya bermain di layar kecil dan membiarkan layar utama membuka aplikasi lainnya. Sebuah pengalaman baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Lalu muncul antusias besar dalam mencoba keandalan si layar cekung itu dengan mencoba panel-panel aplikasi lainnya. Termasuk aplikasi mini dari Yahoo! yang sudah punya tiga panel aplikasi, yaitu untuk rubrik olah raga, keuangan dan sains. Panel Yahoo! Sport menampilkan skor pertandingan yang isinya bisa kita atur sesuai dengan pilihan jenis olah raga dan tim favorit. Sementara Yahoo! Finance berisi perkembangan terbaru bursa saham dan angka-angka lainnya.
Saya agak kurang puas dengan panel Twitter yang berisi topik-topik yang sedang nge-tren di Twitter. Panel itu tampil dalam bentuk running-text sehingga tidak banyak pengalaman yang bisa didapat darinya.
Tapi yang menurut saya paling menyenangkan dari Layar Sudut ini adalah: Saya bisa mengubah tampilan desain atau theme animasi sesuka hati, bahkan sebaris kalimat bisa saya sematkan ke dalamnya.
Sebagai sebuah produk pioneer, Samsung Galaxy Note Edge sudah meletakkan standar yang pas untuk perkembangan gadget berlayar fleksibel. Tinggal menunggu seberapa cepat para pengembang termotivasi untuk menciptakan aplikasi-aplikasi jenius untuk ponsel berlayar sudut seperti ini.
Bagaimana. Apakah Anda sudah siap mencoba Samsung Galaxy Note Edge?
[caption id="attachment_352724" align="aligncenter" width="640" caption="Direktur Pemasaran IM Business Samsung Indonesia Vebbyna Kaunang dan Manager Pemasaran Produk Flegon Koen berpose usai Media Workshop Samsung Galaxy Note Edge di Bangkok, 11 Februari 2015. (iskandarjet)"]
[/caption]
Baca juga:
- Prediksi Wujud dan Jeroan Galaxy S6 yang Akan Diperkenalkan Satu Maret 2015
- 5 Jam Pertama Bersama Samsung Galaxy A5
- Inilah Tujuh Teknologi Terbaru di Samsung Forum Ketujuh
- Samsung Forum, Ajang Samsung Unjuk Kebolehan
- Lima Hari di Bangkok bersama Samsung Forum 2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H