Seiring tulisan berjudul : “ Dimana Letak Kesalahannya, Benarkah Bapak Prof. Dr. Din Syamsudin Liberal”? mengundang reaksi beliau memberikan klarifikasi, sekaligus sebagai tanggapan positif beliau terhadap artikel tersebut. Klarifikasi tentang diri beliau di tuangkan dalam bentuk SMS di WA, dan bisa di gambarkan sebagai pokok pokok pemikiran beliau yang sangat perduli dengan Islam. Diantara Klarifikasi beliau menyebutkan:
1. “Nama saya yg benar Din (bukan Dien).”
2. Sikap dasar saya: Bukan Sunni, Bukan Syii tp hanya seorang Muslim (Islamy).
3. Sunnah dan Syiah adalah produk sejarah pasca masa Rasulullah, yg berpangkal pada persoalan politik, namun berubah menjadi teoligis.
4. Terkait konflik Sunni-Syiah, saya hanya menginginkan umat Islam baik di tingkat dunia dan khususnya di Indonesia tdk terlibat dlm perpecahan.
5. Saya meyakini.ada skenario global dari musuh2 Islam yg sdg menciptakan a proxy war dgn memperhadapkan negara2 Islam, dan kemudian Sunni-Syiah.
6. Sikap saya berorientasi stratak (strategis-taktis), bukan teologis, yakni mengedepankan strategi kebangkitan dan kemajuan peradaban Islam, yg meniacayakan persatuan, menghindari perpecahan umat.
7. Terlalu banyak agenda peradaban Islam yg harus dilaksanakan, maka umat Islam jgn mau diadudomba.
Syukran 'ala ihtimamikum. Saya ikuti pemikiran2 antum bernas. Salam.
Membaca klarifikasi Pak Din, membuktikan diri bahwa beliau sangat perduli dengan sikap sikap yang pro atau kontra, meskipun bukan kelasnya, apalagi kalau dilihat dari kedudukannya, sangat jarang sekali seorang intelektual Muslim yang berkedudukan tinggi perduli dengan tulisan orang yang jauh di bawahnya. Bahkan sekalipun tulisan yang memojokkan beliaupun tidak lepas dari respon beliau. Hal ini membuktikan betrapa kedudukan seorang Din Syamsudin, tidak membuat diri beliau lupa dan mudah mengenyampingkan orang lain.