Lihat ke Halaman Asli

Zulkarnain El Madury

Lahir di Madura pada tahun 1963,

Seorang Raja Kristen Libanon yang Adil dan Beradab

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kota Sur (Selatan Libanon) dulu, pernah hidup seorang Raja beragama Kristen, adil dan beradab. Termasuk seorang Raja yang mampu memberikan keadilan kepada para pencari Keadilan waktu itu. Didaerah itu muncul kemelut berdarah, antara Sunni dan Syiah, mereka tidak pernah berhenti bertikai merebutkan wilayah. Hingga sekarang Libanon menjadi basi perang Timur Tengah sepanjang masa, yang melambangkan Timur Tengah sebagai “medan perang terbesar” dari abad ke abad. Namun disela sela peperangan antara sesama umat yang memangku aqidah Islam, terdapat sengketa yang sulit dilerai melainkan bila seseorang yang menjadi hakim tersebut bisa meletakkan keadilan menurut pengertian yang benar.

Seorang sunni Datang minta keadilan kepada penguasa Kristen, mereka datang menemui raja Kristen untuk bisa mendapatkan sikap yang benar yang mencerminkan putusan benar dan adil. Dia awal hujjahnya berhadapan dengan, merngajukan testimoni sebagaimana berikut :

Sunni: “ Wahai raja gerrangan apa yang dilakukan Raja, manakala ada orang yang mencani maki salah seorang murid dari kedua belas murid Yesus” ?

Raja; Emangnya apa yang terjadi ?

Sunni:” Kami Muslim yakin kalau Muhammad punya murid, diantaranya sepuluh orang sahabat utama, namunn yang sembilan orang sisanya di maki, sedangkan yang seorang di sanjung, bagaimana menurut raja ?

Jawab Raja Kristen :” kalau ada seorang kristen atau non kristen mencela, menfitnah dari salah satu murid Yesus, akan saya pancung mereka, lalu saya giling tubuhnya hingga menjadi abu danj dibiarkan diterpa angin.

Sunni: Demikian juga Muhammad yang memiliki sahabat, bagaimana sikap raja?.

Raja Kristen :” Mereka itu tak bisa hidup dinegeri ini, enyahkan mereka dari sini, tidak boleh ada dinegeri ini, baik itu Syiah atau atau non Muslim yang turut menghina sahabat Nabimu.

[Diolah dari kisah nyata : Al - Diya 'al - Maqdisi menceritakandalam bukunya "Larangan memaki para sahabat " halaman 96]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline