Lihat ke Halaman Asli

Zulkarnain El Madury

Lahir di Madura pada tahun 1963,

Dari Gerindra Untuk Ahok [Basuki Cahyo Purnomo]

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pasti proses demokrasi tak bisa ditolak, karena tak mungkin proses demokrasi berlaku surut, menggantikan Jokowi yang melangkah ke RI satu dengan calon lain, sudah pasti Ahok orangnya, penggantinya dan tak dapat disangkal oleh kelompok manapun untuk menggugurkan Ahok yang menjadi tenar namanya sejak mendampingi Jokowi sebagai wakilnya. Keberuntungan Ahok tak dapa ditolak, karena karunia mayoritas yang awalnya membaca sosok Jokowi sebagai figur pilihan. Buktinya nyata dan tak dapat dibantah, sejak Wali Kota solo Hingga Presiden, Sosok Jokowilah yang menonjol.

[caption id="" align="aligncenter" width="595" caption="Ahok akan dilantik Jadi Gubenur / qctv.tv"][/caption]

Hanya tinggal bagaimana sikap Ahok menjembatani "mayoritas Muslim" agar bisa menerimanya dengan lapang dada sebagai Gubenur baru, bukan saja mengecewakan "mayoritas", tetapi yang paling penting menumbuhkan kepercayaan "Mayoritas", misalnya tetap menjamin keberlangsungan pelaksanaan agama mayoritas, tidak mengusik hal hal yang sensitif yang bisa mengundang amarah umat mayoritas.

Dalam hal ini peran Gerindra bisa menesehati Ahok, atau Bapak Prabowo, pembina partai Gerindra, sudah selayaknya meyakinkan umat Jakarta, agar Ahok tidak berjalan sendiri dalam pemerintahan DKI, karena kalau terjadi cacat atau cela, sudah pasti Gerindra yang kena getahnya, sementara umat Islam sudah mulai Yakin Bapak Prabowo sebagai orang nomor dua setelah Jokowi, ada 63 juta orang indonesia mendukung Gerindra dan Bapak Prabowo, maka paling tidak Bapak Prabowo harus jadi bapak asuh gubenur ahok nantinya.

Gerindra sudah kepalang basah, bertarung dengan waktu dan tenaga memperjuangkan Ahok jadi wakil Jokowi, dan ketika dimandat sebagai Gubenur atas tuntutan undang undang, maka peran Gerindra harus lebih aktif mengarahkan Ahok untuk menjadi gubenur terbaik di DKI, terutama akhlaqnya terhadap "mayoritas", yakinlah umat Islam bisa menerima Ahok, kalau Gerindra atau Bapak Prabowo turun tangan "menjadi tangan panjang dari pemerintahan Ahok kedepan di Jakarta. Terlebih jika menunjuklam prestasi yang menyenangkan umat Islam, sudah pasti seorang Ahok bisa menjadi "idaman" mayoritas, seperti gajah mati meninggalkan gading dan Harimau mati meninggalkan "belang'. Tunjukkanlah prestasimu "selaku minoritas yang di unggulkan di Jakarta ini, maka mayoritas akan menjadi sahabatmu selamanya". Jangan pernah menjadi kulit putih dalam dunia aparthed jaman Nelson Mandela dalam tahanan kulit putih yang minoritas di Afrika selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline