Maryam, nama ibu Yesus versi Quran, ber ulang kali Allah menyebutnya dalam "Al-Quran" , sebagai penguat kedudukan Maryam, seorang Ibu yang melahirkan Isa {Yesus} tanpa bapak, atau tanpa proses pernikahan dengan seorang Pria, tetapi dalam refleksi Injil berkali kali ditekankan, kalau Isa bin Daud, tentu ini beda dengan versi Quran yang menyebut Yesus bin Maria [ Isa bin Maryam] . Padahal dalam riwayat Al Kitab, bapak angkatnya Isa, adalah Yusuf, justru kemudian menjadi Yesus bin daud versi PB [perjanjian baru]
Al-Quran menutup akses pembicaran Yesus, cukup dengan menyebut Ibunya, dengan tujuan agar nama Yesus benar benar Bersih, tak dikaitkan dengan laki laki manapun sebagai orang tua Yesus. Al-Quran memelihara nama Yesus dengan sebutan "Isabnu Maryam" [yang bermakna anak yang terlahir tanpa bapak], hanya berdasar proses alami ketuhan melalui "Ruhul Kudus " [Dalam istilah Quran : Malaikat, berbeda tentunya dengan PB yang memaknai Ruhul qudus sebagai salah satu Unsur Trinitas] , kemudian mengandunglah Maryam, layaknya orang ibu hamil, tanpa berlebihan.
Dalam Ilkitab disebutkan beda : ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"[Luk 18:38] yang bermakna Yesus bin Daud, gelar biasa yang dipakai orang yang punya bapak. Yesus bisa disebut juga "Ibnu Daud", sedangkan koreksi Al-Qyran menyebut Yesus dengan "Ibnu Maryam". Jadi perbedaannya Yesus dikalangan pengikutnya menurut versi Al Kitab adalah "IBNU DAUD dan menurut Al Quran adalah "IBNU MARYAM". Menyimpulkan perbedaan keturunan yang berbeda pula, pertamanya kalau disandarkan ke Daud, maka Yesus itu "Berbapa" , tetapi kalau disandarkan ke "Maryam atau Maria " bermakna Yesus tak punya bapak, sedangkan alkitab meyakinkan penganutnya , kalau Yesus tak berbapak.
Al-Quran dengan tegas menyebut : ''
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)"
Ada indikasi dalam kedua kitab, baik Quran atau Al Kitab untuk berbeda, meskipun dalam banyak hal sama. Dan hal itu menyimpulkan kalau Quran sebagai kitab koreksi terhadap Al Kitab. Sedangkan Ahlul kitab sepakat menamakan Yesus itu "Ibnu Daud dan Ahlul Quran dan kitabya menamakan Yesus dengan "Yesus Ibnu [Putra] Maryam". Disini juga membuktikan bahwa Al-Quran tidak pernah meniru alkitab, meskipun menokohkan orang sama". Tersirat di dalamnya, sulit seorang Muhammad bisa melakukan hal itu, toh pertemuannya dengan "Warokah" saja sebagai Ahli Injil, karena desakan Istrinya Khadijah, yang sebatas menanyakan "kejadian dalam Gua" .
Lebih jauh kalau ditelusuri Al-Quran bukanlah Al Kitab dan Alkitab bukanlah Quran, meskipun sama sama menampilkan sosok yang sama, tetapi Al-Quran dan Alkitab berbeda karakter, Alquran dengan karakternya menyebut Isa Putra Maryam, juga disebut "Al Masih" [kristus = Pembaptis] , Nabi dan rasul [utusan tuhan ], juga sebagai nama Agama "Saksi Yahuwa", yang sama mendudukan Yesus sebagai "Hamba Tuhan", dan dalam pandangan Alkitab, Mayoritas Trinitas menyebut Al Masih < yesus bin Daud > [Kristus] , Tuhan dan Maria.
Maria dalam Alkitab pun menjadi lidah agama, sebagai sebuah keyakinan yang tak bisa dirubah. Disini menunjukkan karakter yang berbeda, Maryam dan Maria dalam perspektis dua agama yang berbeda. Juga penyebutan nama nama sebagai sahabat Yesus bin Daud, terdiri dari beberapa murid sedangkan dalam Quran, Isa bin Maryam memiliki sahabat yang disebut Hawariyun. Yang jelas dialogis dua agama ini mensyaratkan yang berbeda terhadap Yesus dan Maria dan Isa Bin Maryam, antara Tuhan dan Nabi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H