Lihat ke Halaman Asli

Ibu Kangen Ayu

Diperbarui: 15 Agustus 2019   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

JARI jemari Rahayu bergerak lincah di atas mesin ketik jadul (jaman dulu) hadiah lomba menulis karangan bebas di sekolah. Jari lentik Rahayu bak menari di atas sebuah panggung pertunjukan, melompat dari satu huruf ke huruf lainnya. Lembut tapi penuh tekanan. 

Dari mesin ketik butut itu telah lahir banyak karya. Baik berbentuk cerpen maupun tulisan ilmiah. Bahkan, mesin ketik tersebut mengantarkan putri ke empat pasangan Irsyad-Hana ke bangku perkuliahan. 

Uang hasil menang lomba penulisan dikumpulin, dan akhirnya cukup untuk membiayai kuliahnya selama tujuh tahun. Itu artinya, Bapak Irsyad dan Ibu Hana tak perlu memikirkan lagi biaya kuliah. Semua tetek bengek pembiayaan perkuliahan sudah selesai sejak Rahayu mendaftarkan diri menjadi mahasiswi.

Persoalan kuliah sudah beres, lantas apa yang menyebabkan perempuan berkerudung itu gundah gulana. Jarinya memang menari-nari di atas mesin ketik, namun tidak ada satu rangkaian kata pun dapat terbaca di sana. Semua serba kacau. 

"Yu, kamu kenapa," ujar Jalewati sambil menepuk bahu kiri sahabat karibnya itu. 

Yang disapa sudah pasti kaget. Lantas berdalih kalau dirinya tengah melatih otot-otot jemarinya yang terasa kaku. 

"Gak papa Jal, lagi melatih otot-otot jari saja. Kamu gak mesen air di kantin," kata Rahayu. 

"Kamu kenapa Yu, gak biasanya kamu ngelamun. Kamu udah ada yang lamar, orangtua gak setuju. Kamu kangen Mas Ismail, lantas kamu kenapa?," tanyanya.

Rahayu menggelengkan kepala berulang kali sebagai isyarat semua yang ditayangkan Jalewati tidak benar.

"Aku cape. Ayo kita main, keluar dari kamar ini. Membosankan," tutur Rahayu sambil menarik tangan Jalewati. 

Di depan sebuah warung kelontong kecil, Rahayu berhenti. Ia memborong lima jenis makanan ringan. Dari mulai jenis biskuit, chiki, wafer sampai beberapa minuman ringan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline