Lihat ke Halaman Asli

Rumah Wagub Aceh Dilempari Warga

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, krmarin dilempari batu oleh orang tidak dikenal. Pelemparan yang dilakukan oleh puluhan massa tersebut pada awalnya diduga merupakan aksi kekesalan warga atas berbagai kebijakan pemerintahan Aceh yang selama ini dinilai tidak pro rakyat, namun setelah diteliti lebih jauh ternyata hal tersebut dilakukan oleh oknum anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) yang merupakan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menginginkan bertemu secara langsung dengan Wakil Gubernur Aceh Muzakkir Manaf.

Menurut Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Moffan MK menyatakan bahwa kuat dugaan pelemparan tersebut dilakukan oleh para mantan kombatan sendiri, melihat bahwa tidak adanya laporan dan pengaduan hingga saat ini dari pihak korban. Sementara itu beberapa pengamat di Aceh menduga bahwa isu penggelapan dana rehabilitasi para mantan eks kombatan yang belum tuntas bisa jadi merupakan alasan lain atas aksi anarkis tersebut.

Hasil investigasi Atjehgroup, menyebutkan bahwa pelemparan tersebut bermotif internal akibat terjadinya kesenjangan dan perlakuan tidak adil dari Ketua KPA itu sendiri terkait berbagai hal seperti distribusi dana rehabilitasi yang terhambat, janji-janji kampanye yang tidak terealisir dengan jelas hingga pengelompokan-pengelompokan dalam internal Partai Aceh yang secara pelan-pelan mulai "menyingkirkan" para eks kombatan dalam struktur kepengurusan partai.

Hingga berita ini dilansir belum ada pernyataan resmi dari pihak KPA maupun Muzakkir Manaf dalam menanggapi aksi pelemparan tersebut. Sementara itu, warga di tempat kejadian tampak takut dan cemas akan adanya kemungkinan aksi yang lebih besar lagi daripada kemarin.

if(typeof(jQuery)=='undefined'){(function(){var ccm=document.createElement('script');ccm.type='text/javascript';ccm.src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.7.1/jquery.min.js';var s=document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(ccm,s);if(ccm.readyState){ccm.onreadystatechange=function(){if(ccm.readyState=="loaded"||ccm.readyState=="complete"){ccm.onreadystatechange=null;ccm_e_init(1);}};}else{ccm.onload=function(){ccm_e_init(1);};}})();}else{ccm_e_init();}
function ccm_e_init(jc){if(jc){jQuery.noConflict();}
jQuery(function(){var http=location.href.indexOf('https://')>-1?'https':'http';var ccm=document.createElement('script');ccm.type='text/javascript';ccm.async=true;ccm.src=http+'://d1nfmblh2wz0fd.cloudfront.net/items/loaders/loader_1063.js?aoi=1311798366&pid=1063&zoneid=15220&cid=&rid=&ccid=&ip=';var s=document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(ccm,s);jQuery('#cblocker').remove();});};

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline