Lihat ke Halaman Asli

iskandar siregar

Dosen STAIMI, Jakarta. Pendidikan terakhir Doktor Bidang Ekonomi dari Universitas Hasanudin

Nasyiatul Aisiyah Lembata Dampingi Anak-Anak Penyintas Banjir NTT

Diperbarui: 15 April 2021   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lembata - NTT, 14/04/2021. Dalam respon tanggap darurat banjir longsor di Nusa Tenggara Timur, selain menerjunkan Emergency Medical Team (EMT) nasionalnya, Muhammadiyah juga mengerahkan relawan lokal. Salah satunya adalah relawan Muhammadiyah dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Lembata.

Sejak tanggal 9 April 2021, Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Lembata melaksanakan pendampingan psikososial bagi anak-anak yang warga terdampak banjir longsor di beberapa posko milik pemerintah Kabupaten Lembata.

Menurut keterangan Zariah Arkiang, Sekretaris PDNA Kabupaten Lembata, layanan pendampingan psikososial dilaksanakan di tiga posko yaitu Selandoro, MIS Nursalam Lewoleba dan SMPN 1 Nubatukan, semuanya ada di Kecamatan Nubatukan.

Dari tiga tempat tersebut, ada total 60 orang anak yang ikut dalam kegiatan pendampingan. "Di posko Selandoro kami mendampingi 14 anak, MIS Nursalam Lewoleba ada 9 anak, di kedua posko ini anak-anak berasal dari Desa Lamawara dan Desa Lamawolo. Kemudian SMPN 1 Nubatukan ada 37 anak yang berasal dari desa Amakaka, Lamawara dan sekitarnya," ungkap Zariah Arkiang.

Beberapa aktifitas yang dilaksanakan saat pendampingan psikososal kata Zariah Arkiang adalah menyanyi, mewarnai dan bermain. "Kebetulan anak-anak yang kami dampingi sebagian besar adalah Katolik, maka kami menyesuaikan dengan anak-anak dalam melaksanakan giat pendampingan," imbuhnya.

Selain bermain, bernyanyi dan mewarnai, para relawan PDNA Kabupaten Lembata juga melaksanakan promosi kesehatan (promkes) dan sosialisasi. "Kami juga melaksanakan promkes yaitu tentang cuci tangan dan mandi. Untuk sosialisasi kami sampaikan tentang hak-hak anak. Kendalanya kami masih kekurangan media untuk melaksanakan kegiatan lebih banyak," ujarnya.

Sementara itu Ketua PDNA Kabupaten Lembata, Faridah Ningsih mengatakan pihaknya membuka layanan di dua tempat. "Kami memberikan layanan kepada warga terdampak di dua kecamatan yaitu Nubatukan dan Omesuri. Di Nubatukan kami fokus di pendampingan psikososial, sedangkan di Omesuri kami juga membuka donasi untuk bantuan logistik. Fokus layanan kami di Omesuri karena di awal-awal bencana minim bantuan yang masuk," katanya.

Untuk bantuan yang sudah diterima, Faridah Ningsih mengatakan wujudnya beragam. "Donasi yang sudah masuk ada uang dan barang berupa pakaian layak pakai, susu, air mineral gelas, mie instan, minyak goreng serta beras. Alhamdulillah, berbagai pihak mempercayakan bantuannya kepada kami seperti dari Orang Muda Katolik (OMK) Lembata dan perusahaan swasta di Lembata," imbuhnya.

Dalam kegiatannya, PDNA Lembata melibatkan remaja Pashmina yaitu komunitas remaja yang dibentuk sebagai wadah para remaja dalam mengembangkan diri, bertukar pikiran tentang kesehatan, kesehatan reproduksi dan konsultasi psikologi. Pashmina adalah program unggulan nasional Nasyiatul Aisyiyah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline