Lihat ke Halaman Asli

Iskandar Harun

TERVERIFIKASI

Pengalaman Berpuasa di Rantau Orang

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya yang dari muda sampai tua masih tinggal dirantau tentu banyak suka duka dalam hal berpuasa.

Saya pernah lama tinggal di Singapura , Philipina dan Australia.

Bermacam-2 kenangan manis berpuasa dinegara tersebut.

Singapura.

Walaupun Islam bukan agama majority , namun simbul-2 Islam cukup menonjol. Dan tentu bulan puasa dikenal oleh seluruh masyarakat. Walaupun mereka bukan Muslim tapi cukup menghargai kaum Muslim.

Di suasana tempat kerja, terutama tempat kerja saya hampir jarang Muslimnya. Namun mereka tidak menganggap aneh orang berpuasa. Dan masyarakat bawah Muslim dianggap indentik dengan Melayu. China muslim sudah dianggap Melayu.

Dan yang sangat terkesan saya disana , hampir semua mesjid menyediakan bubur yang rasa khas ( pakai daging kambing ). Dan yang lebih berkesan lagi buka di Mesjid Al-Fallah, Orchard road.

Ditahun -2 terakhir saya di Singapore, saya dan isteri keliling setiap hari dari mesjid kemesjid buka puasa. Dan setiap mesjid itu punya kekhasan masing.

Ingat mesjid Sultan, Siglap, Geylang, Tampines , Ang Mo Kio dan banyak lagi.

Dan tentu jadi pemandangan menarik, waktu antri mengambil bubur di mesjid Al-Falah, Orchard Rd, seorang anggota Parlement ikut antri dibelakang saya. Kok pengurus mesjid tidak memberi pelayanan VIP ?.

Manila.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline