Rembulan malam dan cahaya bintang yang menjadi saksi indahnya kisah cinta kita
Klemens adalah seorang pemuda yang berasal dari Bandung. la dipindahkan oleh orangtuanya untuk sekolah di sekolah yang memiliki asrama. Karena orang tuanya sudah lelah mengurusnya, la disekolahkan jauh dari rumah nya dan orang tuanya. Dia sangat rindu dengan orangtuanya. Klemens memiliki hobi bermain gitar bermain game sampai dia lupa waktu.
Di asrama Klemens sangat menyesal karena dulu saat masih tinggal bersama orangtuanya, Klemens sering bermain game dan tidak membantu orang tuanya melakukan pekerjaan rumah sehingga Klemens dimasukan ke dalam asrama oleh orangtuanya. "aku rindu masakan ibu, rindu kakak dan rumah" ucap Klemens di malam pertama nya di asrama diiringi dengan deras nya suara hujan dan petir yang menyambar
Di hari pertama sekolah Klemens duduk bersama Paul. Klemens memiliki kepribadian yang malu sehingga dia tidak berkomunikasi sama sekali dengan Paul, singkat cerita akhirnya Paul mengajak Klemens berkomunikasi dan mereka pun menjadi teman baik. Mereka pun berteman dengan beberapa orang dan membentuk sebuah kelompok pertemanan di dalam kelasnya.
Kelompok pertemanan mereka beranggotakan 6 orang yaitu Surya, Wahyu, Max, Manung, Paul dan Klemens itu sendiri. Mereka adalah teman akrab dan baik di sekolah dan diluar sekolah. Mereka sering pergi bersama ke kantin sekolah, makan bekal bersama, dan bercanda tawa bersama
Saat sedang mendengarkan lelucon dari Wahyu, tiba-tiba Klemens terpanah dengan perempuan di sekolah nya yang sedang berjalan dan menawarkan dagangan dari organisasi intra siswa sekolah. "Cantik banget ya Tuhan.. siapa ya namanya" Ucap Klemens dalam hatinya
Belum lama dari kejadian itu, Klemens pun menanyakan siapa nama dari perempuan kepada teman-temanya. "Siapa si itu namanya" ucap Klemens menanyakan sambil menunjukan jarinya kepada perempuan itu. Surya pun menjawab "Owalah.. itu mah vero dari kelas 12.. dia anak mipa 2". Akhirnya Klemens pun mengetahui nama dari perempuan itu. Max yang bingung pun bertanya kepada Klemens "Kenapa kamu tanya-tentang dia?" Klemens pun menjawab "Gapapa kok cuma nanya aja"
Seminggu kemudian Klemens mengajak Surya mengobrol empat mata dengannya, Klemens pun bercerita bahwa ia menyukai Vero yang dia lihat saat Vero sedang menawarkan dagangannya di sekolah. Surya pun mengerti dan memberi tahu bahwa Surya adalah teman baik dari Vero. Surya pun memberi tahu segala informasi mengenai Vero kepada Aksa dan bersedia untuk membantu Klemens mendekati Vero
Tiga hari kemudian Surya meminta tolong kepada Paul untuk mendekati Klemens dan Vero, Paul pun bersedia untuk membantu Surya. Singkat cerita, Klemens berkenalan dengan Vero ditemani oleh Paul dan Surya. Namun, saat berkenalan Klemens masih malu-malu dan canggung. Vero yang bingung pun bertanya kepada Surya "Itu cowo kenapa si.. dia yang mau kenalan tapi kok dia yang malu" tanya Vero kepada Surya. Surya pun hanya menjelaskan bahwa Klemens adalah anak pendiam dan malu untuk berbincang dengan lawan jenis dan Vero pun mengiyakannya
Setiap kali ingin bertemu atau berpapasan dengan Vero, Klemens selalu kabur dan menghindar agar tidak bertemu dengan Vero. Vero yang menyadari hal tersebut seketika bingung dan bertanya kepada Paul. "Kenapa si tu cowo, kalo ketemu aku selalu menghindar, kalo dia suka sama aku ya deketin dong.. ga gentle banget" tanya Vero kepada Paul dengan nada marah dan keheranan. Paul pun menjelaskan penjelasan yang sama seperti Surya menjelaskan kepada Vero bahwa Klemens adalah orang yang pemalu dan susah untuk di tebak. Paul pun juga menyarankan agar Vero yang mendekati Klemens duluan dengan menghubungi nya lewat pesan di media sosial.namun, karena gengsi Vero yang tinggi, Vero menolak untuk melakukan hal yang Paul sarankan.
Hari pun berjalan seperti biasanya. Vero sudah jarang berpapasan ataupun melihat Klemens di sekolah. Vero mencoba bertanya kepada Paul tetapi Paul sedang berada diluar kota dan sedang tidak dapat dihubungi. Vero pun mencoba menghubungi Surya tetapi Surya sedang sakit tak sadarkan diri dirumah sakit. Entah kenapa tidak ada angin tidak ada hujan, Vero teringat kepada perkataan Paul untuk menghubungi Klemens duluan lewat media sosial. Vero yang awalnya cuek dan tidak peduli kepada keberadaan Klemens sekarang menjadi peduli dan memiliki rasa suka kepada Klemens. Akhirnya, Vero pun berani menghubungi Klemens lewat media sosial nya.