Lihat ke Halaman Asli

Kakek Nenekku Bercerita

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagi sedikit oleh-oleh kuliah psikologi kognitif hari ini,,,

Suatu hari, nenekku bercerita tentang dirinya di masa dahulu. Ketika beliau masih berada dalam masa penjajahan. Beliau mengatakan bahwa ketika ada tentara musuh datang nenek akan bersembunyi pada rumah- rumah yang ada orang laki-laki di dalamnya, dan nenek akan menyembunyikan anak-anaknya di dalam tempat penyimpanan air, atau biasa nenek menyebutnya “genuk”(bahasa jawa, semacam tempat penyimpanan air). Yang anehnya nenek masih sangat mengingat secara detail bagaimana peristiwa tersebut. Padahal untuk mengingat kejadian yang kemaren saja nenek jarang sekali mengingatnya, tapi untuk kejadian yang sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu nenek masih dapat mengingatnya, bahkan secara detailnya, dan nenek menceritakan sering menceritakan suatu peristiwa secara berulang- ulang. Kenapa bisa begitu ya????

Akhirnya pada perkuliahan hari ini saya mendapatkan jawabanya. Ketika kita sudah menjadi tua, ada beberapa memori yang kita miliki mengalami penurunan. Tapi, ternyata tidak semua sistem memori yang kita miliki akan mengalami penurunan. Di antaranya adalah memori jangka pendek dan memori procedural. Orang yang sudah tua akan tetap mengingat sebuah peristiwa jika peristiwa tersebut sangat berarti bagi dirinya, sehingga berkemungkinan kecil ia akan melupakanya. Jadi sangat wajar sekali jika nenek kakek kita dapat menceritakan pengalamnya di masa lalunya secara detail. Dan ternyata ketika kakek nenek kita menceritakan hal yang serupa berulang- ulang kali, itu merupakan hal yang sangat wajar. Karena ia mempunyai rasa kebanggan tersendiri terhadap kehidupanya di masa lalu. Kita sebagai orang dekat nenek kakek kita, atau orang tua kita yang juga akan menjadi tua nantinya, hendaknya kita tetap mendengarkan dan memperhatikan apa yang telah di ceritakan, meskipun cerita tersebut sudah sering kita dengar, karena mereka hanya membutuhkan empati dari kita. Dengan kita mau untuk selalu mendengarkan cerita-cerita mereke, mereka sudah akan meresa kita hormati dan kita hargai, dan tentunya kita sayangi.

Jadi, selalu jadilah yang terbaik bagi orang-orang yang kalian sayangi. Semoga bermanfaat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline