Lihat ke Halaman Asli

Memahami Revolusi yang Bernyawa

Diperbarui: 23 November 2019   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: theconversation.com

Berawal dari subuah kata sakral yang mumcul adalah revolusi, dalam hal ini penulis sebagai kaum akademisi, Melihat dalam sudut Tri darma perguruan tinggi yaitu, pendidikan,penelitian dan pengabdian. Semboyan ini yang menjadi moto penggerak dari mahasiswa dalam melihat aspek pengabdian terhadap masyarakat,  sudah tentu mahasiswa memiliki wawasan dan infosi tersendiri dalam mengembangkan basis pegembangan diri melalui pendidikan. 

Dan kata Revolusi yng sakral ini sudah menjadi kata perjuangan yang talah mendarah daging bagi kaum mahasiwa, dan menjadi bukti sejarah. Jika kita menarik benang merah dari sejarah indonesia,  mahasiswa manjadi unjuk tobak perubahan dari bangsa ini karena melihat subuah ketidak adilan di negeri ini, dan mahasiswa memiliki peran dalam tali perjuangan. 

"Namun menurut hemat penulis ada beberapa aspek yang perlu kita jaga bersama agar menciptakan sebuah revolusi yang bernyawa" 

adalah:

1. Kontribusi ilmu pengetahuan harus di perkuat dalam lingkup masyarakat dalam memberikan pemahan terhadap masyarakat,dan ini menjadi tanggung jawab terhadap kita bersama. 

2. Inofasi dan kreatifitas di utamakan sebagai implementasi pergerakan yang mencerminkan moralitas yng terpandang. 

Ttd

(jangan kau menjadi perusak di negerimu sendiri, namun lakukan yang perlu di perjuangakan). Salam logika. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline