Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan ATLM Sebagai Kunci Perbaikan Sistem Kesehatan Indonesia

Diperbarui: 24 Desember 2024   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto laboraturian heamtologi

Di sebuah laboratorium kecil, seorang wanita muda bernama Hany menatap layar monitor dengan penuh konsentrasi. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, tetapi Hany belum selesai dengan tumpukan sampel lain yang menunggu di meja kerjanya. Tugasnya hari itu adalah memastikan sampel darah seorang pasien terinveksi virus atau tidak.

"come on! Fokus Hany!! Kalau hasil analisis ini salah, diagnosa dokter juga bisa meleset. Nyawa pasien bergantung dari hasil analisis ini," pikir Hany sambil menyeka keringatnya. Ia paham bahwa pekerjaannya sangatlah krusial, ia juga sadar bahwa profesinya sebagai ATLM jarang diakui. Tidak ada bonus untuk kerja lembur, tidak ada pelatihan rutin untuk memperbarui kemampuannya, dan gajinya bahkan tidak cukup untuk menabung demi masa depan. Namun, hal itu tidak membuatnya berkecil hati dan menurunkan kualitas kerjanya. Karna bagaimanapun menjadi atlm berarti menjadi penyelamat hidiup orang lain baginya.

Kenyataan seperti ini dihadapi oleh ribuan ATLM di seluruh Indonesia. Di negara lain, seperti Australia atau Kanada, tenaga laboratorium medis dihormati, mendapatkan pelatihan terus-menerus, dan gaji yang memadai. Lalu, mengapa di Indonesia profesi ini belum diberdayakan seperti seharusnya?

ATLM (Ahli Teknologi Laboraturium medis) atau akrab kita dengar dengan analis Kesehatan adalah suatu profesi dalam sektor kesehatan yang bertanggung jawab dalam berbagai analis laboraturium medis. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar penting dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit oleh dokter dan tenaga medis lainnya.

ATLM merupakan garda terdepan dalam memastikan akurasi diagnosis dan efektivitas pengobatan. Sayangnya, di Indonesia, peran penting ATLM sering kali terabaikan, baik dalam hal pengakuan profesi, intensif, maupun pengembangan karier. Berdasarkan Keputusan DPP PATELKI 2022, standar upah untuk fresh graduate ATLM sebesar 1,7 x UMR. jika kita kalkulasikan dengan rata-rata UMR di Indonesia yaitu 1,7 x Rp3.113.359,85, maka seharusnya rata-rata gaji fresh graduate di Indonesia adalah Rp5.292.711,745. Namun sayangnya masih banyak sekali ATLM yang mendapatkan upah di bawah UMR, terutama di fasilitas Kesehatan swasta seperti klinik kecil atau laboraturium mandiri. Hal ini dikarenakan pengaruh hierarki medis di Indonesia yang sangat kuat.       

Di Indonesia, terdapat hierarki medis yang menjadikan peran dokter sebagai senter dalam sistem pelayanan kesehatan, sementara profesi lain seperti Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) sering kali dianggap sebagai pelengkap. Herarki ini menciptakan stigma bahwa kontribusi ATLM dan tenaga kesehatan lainnya kurang pentig. Hal ini diperparah oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang peran vital ATLM dalam menghasilkan hasil laboratorium yang akurat. Akibatnya, ATLM sering kali merasa terabaikan dan kurang dihargai, yang berdampak pada motivasi dan kesempatan pengembangan karier mereka.

Jika kita berkaca pada negara tetangga seperti Singapura, yang merupakan negara dengan sistem Kesehatan terbaik di dunia. Di negri ini peran vital atlm dalam sistem Kesehatan sangatlah diharhai. Hal ini dapat kita lihat dari dukungan pemerintah dan intitusi Kesehatan. Pemerintah Singapura melalui Allied Health Professions Council (AHPC) menetapkan regulasi yang ketat untuk memastikan kompetensi dan profesionalisme ATLM. Setiap tenaga kesehatan diwajibkan memiliki lisensi yang diperbarui secara berkala, sehingga kualitas layanan yang diberikan tetap terjaga. Selain itu, institusi kesehatan di Singapura secara aktif menyediakan program pelatihan lanjutan, beasiswa, dan sertifikasi internasional bagi para ATLM untuk mendukung pengembangan karier mereka. Dengan fasilitas laboratorium berteknologi tinggi, seperti sistem otomatisasi dan perangkat diagnostik modern, ATLM di Singapura mampu bekerja dengan efisiensi dan akurasi yang tinggi, menjadikan mereka bagian yang tidak terpisahkan dari proses diagnosis dan perawatan pasien.

Tidak hanya itu, ATLM di Singapura juga diberikan kesejahteraan yang layak melalui gaji yang kompetitif, tunjangan kesehatan, dan perlindungan kerja yang memadai. Pengakuan terhadap profesi ini tercermin dalam berbagai penghargaan yang diberikan kepada tenaga kesehatan berprestasi, serta keterlibatan aktif mereka dalam penelitian medis untuk menciptakan inovasi baru. Lingkungan kerja yang profesional dan multikultural juga menjadi nilai tambah, menjadikan Singapura salah satu negara terbaik untuk pengembangan profesi ATLM.

Namun, jika dibandingkan dengan kondisi di Indonesia, situasi ini masih jauh berbeda. Di Indonesia, peran ATLM sering kali kurang mendapat perhatian yang layak. Keterbatasan regulasi, minimnya peluang pelatihan, dan kurangnya pengakuan profesi menjadi tantangan utama yang harus dihadapi. Selain itu, fasilitas laboratorium di banyak daerah masih belum memadai, yang berdampak pada kualitas layanan. Gaji dan kesejahteraan ATLM juga cenderung lebih rendah, sehingga tidak sebanding dengan beban kerja yang mereka pikul.

Dengan belajar dari Singapura, Indonesia perlu mengambil langkah nyata untuk memberdayakan ATLM secara lebih maksimal. Dukungan dari pemerintah dalam bentuk regulasi yang tegas, investasi dalam pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan fasilitas kesehatan menjadi kunci utama untuk meningkatkan kualitas profesi ini. Pengakuan yang lebih besar terhadap peran vital ATLM akan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga membawa dampak positif bagi kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline