Lihat ke Halaman Asli

Film Animasi, Perkembangan yang Makin Bervariasi

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film animasi sekarang telah berkembang dengan keragaman yang begitu variatif. Ia tidak lagi diperuntukkan untuk kanak-kanak tetapi untuk segala usia. Tingkat kualitasnya semakin diperhitungkan. Pada November 2004, diantara 5 film box office saat itu, 3 diantaranya merupakan film animasi yaitu The Incredibles, The Polar Express, dan The SpangeBob SquarePants Movie yang dihasilkan oleh 3 studi film yang berbeda. Tiap-tiap film ini menggunakan macam-macam teknik yang berbeda dan memiliki topic yang khas yang juga beraneka macam. Di tahun yang sama, Sherk 2, merupakan film dengan ongkos produksi yang paling tinggi.

Cerita film animasi telah muncul sejak 1926, tetapi pertumbuhannya secara kuantitatif dan kualitatif baru dirasakan hampir 20 tahun terakhir. Sebelumnya, film animasi dianggap monopoli Disney. Persaingan dalam dekade 1930-an hingga 1980-an, memunculkan perusahaan ini menjadi pemenang tunggal. Banyak studio film lain menganggap produksi film animasi merupakan produksi sampingan yang ditujukan sebatas untuk anak-anak, sehingga membiarkan Disney mendominasi produksi genre ini.

Suatu persaingan yang serius mulai muncul sejak 1980-an, ketika animator muda Disney memecah kebekuan dengan memberluas narasi dan menggunakan media baru yang didukung dengan sarana dan teknik yang makin bervariasi.

Karya yang membicarakan khusus mengenai film animasi masih langka.. Hal Erikson telah menulis satu jilid panjang mengenai sinematografi film animasi. George Wolley telah menulis mengenai film animasi televisi. Film Disney dikupas oleh Loenard Maltin’s dalam buku The Disney Film dan aspek teatrikal film kartun pendek telah ditulis Martin dalam buku Of Mice & Magic.

Ada ribuan film animasi secara global, termasuk yang diproduksi di AS dan tentu saja yang paling terkenal produksi Jepang. Sejak awal film Jepang seperti Jack & Witch (1967) dan The Little Norse Prince (1965) telah ditayangkan di televise AS. Film-film animasi lain yang diproduksi dan/atau dengan sutradara orang Jepang sebelum tahun 1970-an misalnya Magic Boy (1961), Panda and the Magic Serpent (1961), Alakazam the Great (1961), A Midsummer Night’s Dream (1961), Sinbad the Sailor (1962), dan The Little Warrior (1962).

Ada juga yang diedarkan dalam format video semacam The Magic Voyage (Italia, 1992) dan Kiki’s Delivery Service (Jepang, 1989). Serial televise animasi yang populer lainnya adalah The Point (1971) dan The Flinstones Meet the Jacsons (1987). Ada lusinan yang khusus untuk konsumsi video seperti The Animatrix (2002) dan Lil’ Pimp (2005).

Semua film animasi pada dasarnya mengikuti pola yang dibentuk oleh Snow White and the Seven Dwarfi (1937). Sebelum film ini, sebenarnya telah tayang film The Adventures of Prince Achmad (1926) besutan sutradara Lotte Reiniger.

Mengikuti Snow White and the Seven Dwarfi, dihasilkan pula film-film dengan teknik serupa seperti Gullivers Travels (1939) oleh perusahaan Paramount Pictures dengan sutradara Dave Fleicher. Dalam tahun 1940-an hingga awal 1950-an Disney  mendominasi produksi film animasi yaitu Pinochio (1940), Fantatia (1940), Dumbo (1941), Mr Bug Goes to Town (1941), Bombi (1942), Saludos Amigos (1943), The Three Cabelleros (1945), Make Mine Music (1946), Fun and Fancy Free (1947), Melody Time (1948), Allice in Wonderland (1951), dan Peter Pan (1951). Dalam masa itu, film animasi yang diproduksi di luar Disney adalah The Reluctant Dragon (1941), Victory trough Air Power (1943), The Magic Horse (1949), The Adventures of Ichabod and Mr Toad (1949), Cinderrela (1950), dan The Emperor’s Nightinggale (1951).

Jangan lupa film animasi sebenarnya mencakup pula film yang menampilkan karakter dalam bentuk boneka seperti Thunderbirds Are Go (1967), Pufnstuff (1970), The Dark Chrystal (1983), Thomas and the Magic Railroad (2000), dan Team America: Police World (2004).

Sejumlah film pernah dikategorikan menarik tetapi sayang, hanya diputar di dalam kerangka festival khusus. Dapat disebut misalnya Hooray for Betty Boop (1976), The Speed Racer Show (1993), Fantatia (1940), Heavy Metal (1981), dan Robot Carnival (1991).

Film asing yang kemudian dialihsuarakan dalam bahasa Inggris dan kemudian menjadi tayangan televise AS misalnya Dot and Kangoroo (Australia), Katy Caterpillar (Spanyol), dan The Singing Princess (Italia). Pada dekade 1980-1990an, Disney juga kerap menampilkan karakter asing dalam Bahasa Inggris, yang kemudian ditayangkan sebagai film, kecenderungan yang dijumpai hingga sekarang.

Cukup menarik perhatian juga adalah film animasi bergenre action. Dapat disebut di sini misalnya anschors Aweigh (1945), Two Guys from Texas (1948), So Dear My Heart (1949),  The Pink Panther (1964), Monkey Bone (2001), The Life Aquatic (2004).

Dalam perkembangannya terdapat film bergaya hybrid, yang memadukan film “biasa” dengan karakter yang animatif dan digerakkan computer seperti Casper (1995), Stuart Little 2 (2002), Scooby Doo (2002), dan Garfield: The Movie (2004). Demikian juga film Cat and Dogs (2001), Kangoroo Jack (2003), dan Racing Stripes (2005). Sebelum itu ada The Mask (1994) dan Inspector Gadget (2001).

Dalam perkembangannya, kategori film animasi hybrid semakin luas dan didukung oleh teknik computer yang bervariasi seperti Sky Captaian and the World of Tommorow, Lord of the Rings (1978), dan Star Wars (1,2, dan 3).  Film-film tersebut mewarisi cara penyajian dan teknik produksi yang pelan-pelan telah berkembang sebelumnya seperti King Kong (1993), The Wizard of Oz (1939), The Thief of Bagdad (1940). Bahkan mungkin orang enggan memasukkan Mighty Joe Young (1949) dan The Seventh Voyage of Sinbad (1957) sebagai film animasi.

Oleh sebab itu, penting untuk diperhatikam bahwa kadang-kadang suatu film memang sejak awal disajikan untuk konsumsi publik sebagai film animasi. Sebagai contoh Song of the South, Who Framed Roger Rabbit?, danThe Adventures of Rocky and Bullwinkle.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline