Lihat ke Halaman Asli

Ishak Juragan Cemani

Owner Di Ishak Juragan Cemani

Sejarah tentang Asal Usul Ayam Cemani, Begini Ternyata

Diperbarui: 8 Maret 2023   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : ishakcemani.com

Memelihara Ayam Cemani sungguh sangat menyenangkan, unggas asli nusantara tercinta ini memang tak kalah cantik dengan unggas lainnya, baik unggas dari dalam maupun luar negeri. Ayam Cemani memang selalu menjadi primadona dari zaman ke zaman bahkan sampai ke manca negara. Dari dulu sampai sekarang pesona Ayam Cemani tak pernah hilang, tak heran jika kita menyebutnya sebagai ayam legendaris karena memiliki banyak cerita dan berbagai macam mitos yang di kaitkan dengan si hitam eksotis ini.

Bagaimana asal usul Ayam Cemani? Lebih tepatnya, asal daerah ayam cemani ini berasal dari Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.


Konon pemilik pertama ayam ini adalah seorang petapa sakti yang gemar memelihara ayam yang berwarna hitam yaitu Ki Ageng Mangkuhan. Namun, saat itu ayam hitam milik Ki Ageng Mangkuhan memiliki paruh berwarna putih, jadi tidak sekujur tubuh berwarna hitam legam .

Pada suatu hari, saat sedang bertapa di makam keramat, Ki Ageng Mangkuhan mendapat wangsit untuk mengobati penyakit putra semata wayang Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon dengan memakai ayam hitam miliknya.
Entah bagaimana cara mengobatinya, ternyata penyakit Lintang Katon sembuh. Sejak saat itulah ayam hitam tersebut dijadikan lambang kesembuhan. Setelah berhasil mengobati, ayam hitam tersebut dikawinkan dengan ayam lainnya yang sama sama memiliki warna hitam. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelestariannya dan bisa digunakan untuk mengobati penyakit di masa mendatang.

Sumber : ishakcemani.com

Dari hasil perkawinan tersebut, ayam yang menetas justru berwarna hitam legam, termasuk paruhnya juga berwarna hitam. Oleh karena itu ayam tersebut diberi nama ayam cemani, yang diambil dari bahasa sansekerta yang artinya hitam legam.
Hal inilah yang menjadikan semakin berkembangnya isu mengenai misteri ayam cemani. Saat ini jumlah ayam cemani semakin berkurang, karena sedikit sekali yang beternak dan terlalu banyak yang membunuh ayam cemani entah digunakan untuk sesajen, tumbal, upacara dan lainnya.
Oleh karena itu tidak heran jika harganya sangat mahal. Hal itu disebabkan karena perkembang biakkannya cukup terbatas dan hanya di beberapa wilayah Indonesia dan Eropa saja. Daging ayam cemani sebenarnya bisa dikonsumsi.

Manfaat Daging Ayam Cemani

Menurut sebagian orang, mereka mempercayai banyak sekali manfaat daging ayam cemani untuk kesehatan tubuh. Rasa daging ayam cemani hampir sama dengan daging ayam kampung pada umumnya. Mungkin banyak yang menolak, entah karena harganya yang mahal atau karena warna dagingnya yang hitam legam memberikan kesan menjijikkan atau menakutkan jika dimakan. Meskipun manfaat ayam cemani sangat banyak, namun rasa dagingnya tidak aneh atau pahit seperti obat.

Warna Hitam Ayam Cemani Versi Ilmiah

Menurut hasil penelitian, warna hitam ayam Cemani merupakan akibat kondisi genetik unik yang disebut fibromelanosis. Kondisi ini menyebabkan mutasi sel yang diketahui berfungsi di sel tubuh ayam tersebut.
Leif Adersson, seorang ilmuwan asal Swedia, menemukan bahwa gen yang bermutasi ini merupakan gen "endothelian-3" (EDN-3) adalah gen yang membuat lapisan sel epidemis diseluruh badan tubuh ayam ini menghasilkan warna (pigmen) hitam.
Ayam cemani menghasilkan EDN-3 dengan jumlah 10 kali dari ayam pada umumnya. Hal inilah yang menjadikannya hitam legam. Dan yang paling mengherankan dari ayam cemani adalah telurnya yang berwarna putih. Telur ayam cemani memiliki warna sama dengan telur ayam pada umumnya, yaitu berwarna putih tulang atau krem dengan bintik merah muda.
Ketika diteliti lebih lanjut dengan cara melihat bagian dalamnya pun tetap sama dengan telur ayam pada umumnya. Warna hitam baru muncul setelah embrio ayam cemani muncul. Menurut penelitian warna telur putih disebabkan karena proses fibromelanosis yang terjadi pada sel ayam dan tidak menular ke cangkang telur.
Hal ini disebabkan cangkang telur terdiri dari kristal kalsium karbonat yang pada dasarnya sama di semua jenis ayam. Selain itu juga sudah beredar mengenai warna darah ayam cemani juga hitam. Hal itu hanya mitos, karena sebenarnya warna darah ayam cemani adalah merah tua, sama dengan warna darah pada umumnya.
Harga ayam cemani yang biasa ditawarkan sangat mahal, hanya orang tertentu saja yang bisa membelinya. Sejak dahulu, ayam cemani digemari atau dipelihara oleh kaum bangsawan atau kerajaan. Oleh karena itu ayam cemani membawa keberuntungan.
Hal ini juga merupakan salah satu mitos ayam cemani. Jadi, sebagai calon pembeli Anda harus hati-hati ketika ada seseorang yang menawarkan ayam cemani yang memiliki 100% warna hitam pada sekujur tubuhnya dan dengan harga yang sangat mahal, sebaiknya Anda hindari.
Begitu pula dengan calon peternak, apabila ada konsumen yang memesan ayam cemani dengan darah atau lidah hitam, sebaiknya Anda tolak, meskipun akan dibayar dengan harga yang mahal. Karena hal tersebut dapat menjerumuskan penjual dan pembeli masuk ke jurang kesesatan.
Dilihat kondisi sekarang, permintaan ayam cemani yang tinggi dan tidak diimbangi dengan penawaran menjadikan hal ini peluang bagi Anda untuk memulai bisnis beternak ayam cemani. Ayam cemani merupakan salah satu aset asli Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

Cara Merawat Ayam Cemani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline