Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Terowongan Kereta Api Pertama di Indonesia Tahun 1882

Diperbarui: 11 November 2022   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang tau tidak terowongan kereta api pertama yang dibangun di Indonesia? Ternyata terowongan tertua di Indonesia ada di kabupaten Cianjur, tepatnya di desa Cibokor. Namanya terowongan Lampegan, terowongan dengan panjang awal 686 meter ini dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen untuk mewujudkan mimpi besarnya membangun jaringan kereta api dari Barat sampai ke Timur pulau Jawa. 

Karena bisa mendukung pengangkut hasil bumi, pembangunan terowongan Lampegan juga didukung oleh pengusaha perkebunan di Cianjur bernama Van Backman dengan mengarahkan para pekerjanya. Pembangunan terowongan ini terbilang cukup sulit, karena harus menembus bukit besar di Gunung Kencana yang memiliki bebetuan keras dan bertanah labil. 

Terowongan lampegan rampung pada tahun 1882 dilengkapi dengan halte penjaga terowongan yang saat ini dikenal dengan stasiun Lampegan. Peresmiannya dilakukan oleh para pejabat Hindia-Belanda dan pejabat Lokal. 

Kondisi terowongan yang semakin tua dan rembesan air, dan lemahnya bagian dinding mengakibatkan terowongan Lampegan longsor di tahun 2000, 2001 dan 2006 yang menyebabkan terputusnya jalur Sukabumi-Cianjur. 

Kemudian KAI merenovasi terowongan ini dengan mengupas kulit dinding yang longsor dan diganti dengan lapisan beton yang lebih kuat. Setelah renovasi selesai pada 2010, panjang terowongan ini menjadi 415 meter. Pada 2014, kereta perintis Siliwangi adalah kereta reguler pertama yang melewati terowongan Lampegan setelah renovasi. 

Dan berikutnya, ada beberapa versi asal-usul dari nama Lampegan. Yag pertama, berasal dari ucapan mandor proyek Van Backman saat memeriksa pekerjaan dan hendak masuk ke dalam terowongan, ia selalu berkata dalam campuran bahasa Belanda dan Indonesia "Lamp pegang! Lamp pegang!" dia bermaksud memerintahkan pekerja untuk membawa lampu agar terhindar dari bahaya kekurangan zat asam. 

Versi kedua, nama Lampegan berasal dari Masinis kereta yang meneriakkan kata "Lampen gaan! Lampen gaan!" sebagai penanda kepada petugas di stasiun untuk menyalakan secara manual lampu di lokomotif sebelum memasuki terowongan.

Versi ketiga agak mirip dengan sebelumnya, yakni berasal dari ucapan kondektur saat akan memasuki terowongan dan menyuruh kru lainnya untuk menyalakan lampu agar kabin tidak gelap. Versi pertama dan ketiga memiliki kesamaan yaitu cara menangkap kata oleh penduduk lokal sehingga menganggap kata tersebut sebagai nama terowongan. 

Versi keempat menyebutkan nama geografi "Lampegan" sudah lebih dulu ada. Menurut kamus Sunda-Indonesia  yang disusun oleh R.Satjadibrata, kata "Lampegan" diartikan sebagai "sejenis pohon kecil".

Nah itulah sejarah terowongan Lampegan dan asal-usul nama terowongan Lampegan yang sudah dirangkum dalam beberapa sumber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline