Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Lebih Dekat PTK

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada istilah tak kenal maka tak sayang, tak paham maka tak mampu, pada konteks bacaan yang lalu dalam Wawasan PTK dari Dosenku kita sudah memiliki sedikit gambaran tentang PTK. Dan pada kesempatan inikita dapat mengenal PTK lebih dekat lagi. Dengan harapan kita paham dan mampu menerapkannya. Sebagai seorang guru mengajar merupakan hal yang luar biasa memberi pengalaman. Kberhasilan guru bukan berdasar dari rutinitas kehadiran namun bagaiman cara penngelolaan kelas yang dilaksanannya. Ukuran kuantitas hanya alat ukur sekunder, namun bbukanlan ukuran keberhasilan yang mutlak.

Pengalaman-pengalaman praktek akan menjadi refleksi diri dan tuntutan atas jawaban tindakan yang semakin baik. Benar adanya praktisi profesional bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah-masalah, sedangkan pekerja profesional melakukan disrefleksi untuk mencarisolusi, dengan cara-cara ilmiah, prosedur dan langkah yang sistematik.

Guru merupakan pekerja profesional yang menuntut perbaikan-perbaikan secara profesional. Guru harus menemukan solusi perbaikab melalui langag penellitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penelitian berbasis akademik, akademisi menempatkan guru sebagai objek (pelaksana) perbaikan.

Peneliian berbasis masyarakat dilangsungkan pada situasi praktis yang sebenarnya. Penelitian ini mengguanakan pendekatan partisipatori. Model ini tersosialisasi sejak 1980an penelitian menghadapi pergeseran berdasarkan atau bersifat akademik (acaddemicy bassed) menjadi penelitian yang berpusat pada guru. Fungsi pendidikan pun bergeser dari perbaikan ekolah ke perbaikan pendidikan.

Penelitian menjadi alternatif pengembangan dan perbaikan praktek pendidikan, yaitu dengan cara guru menerapkan teori dari filsafat, psikologi sosiologi. Dalam pengembangan pendidikan dengan penelitian akademik guru hanya sebagai objek sehingga kurang berperandalam memperbaiki praktek pendidikannya sendiri. Penelitian akademik hanya menempatkan pakar sebagki satu-satunya orang yang tahu bagaiman memperbaiki pendidikan itu sedang guru hanya pelaksana. Hal ini berbeda dengan penelitian tindakan yang menempatkan guru sebagai pembahas dengan menggunakan kriteria prakteknya sehari-hari.

Penelitian tindakan bersifat praktis, memberi kesempatan guru merefleksi, memikirkan, pemecahan, memcari alternatif pemecahan, menentukan pemecahan, melaksanakan pemecahan, menilai sendiri seberapa perubahan, kemajuan atau perbaikan yang dilakukan. Jadi guru benar-benar mengetahui permasalahan dan langsung peraikan pada tanggungjawab dan kerjanya yang pelaksanaannya dalam pengetahuan guru dan dapat dilakukan secara terus-menerus.

Selanjutnya kita mengenal dua jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif disebut juga penelitian positivistic dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif untuk menguji teori sedang penelitian kualitatif membangun teori. Penelitian kuantitatif memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam proses generalisasinya dan penelitian kualitatif tidak diterapkan karena besifat eksplanatori atau menjelaskan pola atau bentuk, kondisi dan situasi. Teori-teori sintesis dari kualitatif bisa diuji menjadi penelitian kuatitatif, proses tersebut adalah deduktif ke induktif. Kedua paradigma penelitiandapat digunakan untuk malakukan penyelesaian, perbaikan dan peningkatan layanan. Dalam pendidikan peningkatan kualitas dapat dilakukan kegiatan belajar mengajar dan kegiatan penelitian atau bahkan kombinasi dari unsur tersebut yang teroordinir secara kolaboratif.

Penelitian kuantitatif memiliki alur dari teori (hasil kualitatif) selanjutnya diuji, sedangkan kualitatif berdasar satu acuan teori untuk menentukan pola-pola (teori baru). Perbaikan melalui situs (secara lengkap), menemukan penyebab karakter subjek, teori yang sesuai masalah dan subjek. Kemudian teori diterapkan,barulah kita lihat dampaknya.

Mausteri ini adalah penelitain tindakan yang selanjutnya masuk ke berbagai sektor dan menyesuaikan situasi praktis. Lingkungan pendidikan khususya belajar mengajar kita kenal “Penelitian Tindakan Kelas (Classrom Action Research), di instansi (Instansion Action Research). Untuk membedakan dengan penelitian lain, penelitian tindakan dalam pendidikan kita kenal dengan Penelitia Tindakan Kelas (PTK) (Classrom Research).Penelitia ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru melalui penerapan langsung. Upaya pengembangan dan perbaikan melalui penelitian tidakan kelas bernuansa praktis dari keinginan guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui penelitian. Penelitain akademik membutuhkan waktu lama, pendalaman akademik, skala besar, menggunakan pengetahuan dan pengalaman guru. Penelitian tindakan tidak membebani guru namun menjadi tanggungjawab guru.

Penelitian tindakan sering disebut penelitian critical teori. Penelitian mengkritisi teori yang digunakan sebagai acuan. Peneitia tindakan menjadikan teori sebagai sandaran sekaligus memodifikai secara konstektual. Karakteristik penelitian tindakan kelas:

1.Situasional, praktis dan relevan, situassi langsung dan situasi nyata.

2.Memberi kerangka teratur dan pemecahan masalah dengan mengandalkan observasi nyata yang dilaksanakan secara sistematis, teratur, obkeltif dan imparsial.

3.Flesibel dan adaptif memungkinkan terjadi perubahan selama pengujicobaan serta pembaharuan di tempat kejadian sesuai subjek, situasi dan pelasana di lapangan.

4.Partisipatori di mana guru dan siswa secara faktual dapat berkolaborasi baik langsung atau tidak langsung.

5.Self evaluation, penelitian ini bertujuan mengkritik praktik di lapangan dan memudahkan pihks yang menilai praktik tersebut.

6.Upaya sistem kesahihan lemah, kesahihannya lemah baik dari dalam atau pun luarnya denga tujuan yang brsifat situasional denga sampel yang terbatas dan tidak terdapat kontrol padda ubahan-ubahan batas.

Kejujuran, keterbukaan adalah karakteristik penelitian tindakan karena dasarnya pada praktik penelitian sehari-hari. Dengan masing-masing guru sehingga sukit melibatkan pihak lain, untuk itu hendaknya guru jujur tentang koreksi dan reflektif dan onservasi pengumpulan data.

Tujuan utama adalah perbaikan praktek dan peningkatan pembelajaran sehigga guru memperoleh pengalaman tentang praktek pembelajaran secara refleksi, pengembangan keterampilan pegjhayatan situasi tempat praktek. Mengubah perilaku penelitianya, perilaku orang lain, atau untuk mengubah kerangka kerja, untuk mengembangkan keterampilan dengan pendekatan baru untuk memecahkan masalah.

Berikut enam azas pelaksanaan penelitian kritik refleksi dimana kita dapat mengemukakan argumen yang relevan. Kritik dialektis dimana peneliti melakukan kritik pada gejala yang diteliti. Sumerdaya kolaboratif guru sebagai peneliti yang terlibat langsung dalam proses situasi kolaborasi dimaksudkan untuk melengkapi pemaknaan situasi oleh peneliti. Perbedaan cara pendang akan memperkaya sumber, sehingga data yang diperoleh benar-benar objektif. Resiko dari penelitian adalah gagaknya sebuah penelitian karena hasilnya tidak sesuai hipotesis. Struktur yang majemuk, struktur laoporan disusun majemuk dimana unsur-unsur pokok mencakup keseluruhan sehingga dapat menemukan berbagai kelompok pembaca. Praktek dan teori merupakan tahap yang berbeda dan saling bergantung dan mendukung.

Setiap penelitian memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri, begitu pula dengan penelitian tindakan kelas. Kelebihan penelitian tindakan kelas menimbulkan rasa memiiki, kreatif, dan pemikiran kritis, meningkatkan kemungkinan untuk berubah, dan meningkatkan kesepakatan. Sedangkan kekurangan dari penelitian tindakan kelas adalah, kekurangan pengetahuan dan keterampilan pada pihak peneliti, keterbatasan peneliti dalam proses, membutuhkan waktu lama, konsepsi proses kelompok yang masih tergantung pada pemimpin, sulit untuk mengajak orang berubah.

Penelitian tindakan yang bersifat kontekstual, tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian tindakan bukan satu-satunya cara untuk menyelesaika masalah tetapi penelitian tersebut memberi sumbangan pengguanaan metode statistik dan teori yang empirik. Teori tidak mempunyai nilai kecuali mempunyai implikasi praktis. Penelitian tindakan merupakan salah satu pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Kecanggihan penelitian tindakan adalah kemempuan dalam menyisipka pendekatan-pendekatan sebelumnya, fokus pada penelitiannya bukan metodologinya.

Manfaaat dari PTK adalah sebagai inovasi pemebelajaran (guru perlu mencoba mengah, mengembangkan, dan meningkatkan kinerja mengajar sesuai perkembangan kelasnya). PTK selalu relevan dengan kebutuhan guru. Pengembangan kurikulum di tingkat satuan sekolah dan kelas, guru mencoba mencari alteratif penyelesaian tuntutan kurikulum disesuaikan dengan keadaan siswa. Tindakan tersebut merupakan tanggungjawab guru terhadap pengembangan kurikulum dalam tingkat satua sekolah dan kelas. PTK membantu guru memahami masalah tersebut secara empirik, peningkatan profesionalisme guru dengan senantiasa melakukan perubahan dalam praktek pembelajaran. PTK salah satu upaya untuk dapat mengadakan perbaikan praktek pembelajaran.

Penerapan PTK yang berdasar dari salah satu komponen dan mengambil satu aspek saja. Merencanakan PTK secara cermat mencakup tindakan-tindakan apa saja yang akan diterapkan, susunan jadwal yang realistik,disiplin perlu disusun jadwal ideal dan jadwal alternatif. Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas libatkanlah pihak lain agar mengetahui kesalahan dan kekuragannya dala melaksanakaan penelitian. Guru perlu mengimformasikan pada pihak terkait guna mendapatkan dukungan pihak lain. Ciptakan sistem umpan balik, guru memberi laporan pada pihak lain agar guru mendaptkan umpan balik, masukan, koreksi perbaikan. Buat jadwal penelitian penulisan dilakukan secara cermat dan disiplin untuk seua proses kegiatan dan hasil penelitian tindakan kelas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline