Lihat ke Halaman Asli

Akira Kurosawa

Diperbarui: 12 November 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Berbicara perfilman Jepang, ada satu nama yang haram hukumnya bila dikesampingkan, Akira Kurosawa. Dia adalah sutradara, produser sekaligus penulis film asal negeri Sakura yang telah lama menjadi pusat inspirasi para seniman film baik dari negerinya sendiri maupun mancanegara. Karya-karyanya seperti Seven Samurai, Rashomon, Yojimbo, Ikiru dan Ran berhasil mendapat pengakuan dunia sebagai karya-karya yang layak disebut masterpiece, atau karya agung.

Francis Ford Coppola, sutradara film The Godfather dan Apocalypse Now, tak ragu memuji seniornya itu. Coppola mengungkapkan bahwa yang membuatnya luar biasa adalah dia tidak hanya menciptakan satu atau dua masterpiece, melainkan delapan. Senada dengan Coppola, Steven Spielberg, sutradara film Schindler’s List dan Jurassic Park, melayangkan pernyataan bentuk kagumnya kepada Kurosawa. Dia berkata,”Saya telah belajar banyak darinya (Akira Kurosawa) melebihi dari hampir semua pembuat film di muka bumi ini.” Pujian tidak berhenti di sana. Martin Scorsese, pembuat film Raging Bull, The Aviator, The Departed, menganggap Kurosawa sebagai gurunya. Scorsese menambahkan bahwa Kurosawa adalah guru dari banyak pembuat film selama bertahun-tahun.

Beberapa film Kurosawa menjadi akar dari karya-karya agung lain. Salah satu film yang mendapat Oscar di mana konsep ceritanya mirip dengan Rashomon, yaitu Hero garapan Zhang Yimou tahun 2002. Kedua film menawarkan jalan cerita yang identik. Rashomon menampilkan tiga orang tokoh yang masing-masing memiliki cerita sendiri terhadap suatu pembunuhan yang terjadi. Hero bercerita tentang seorang tokoh yang memiliki tiga versi cerita berbeda tentang pembunuhan yang dia jelaskan kepada seorang raja.

Dalam satu dekade belakangan ini, ada satu film laga sensasional garapan Takashi Miike yang berjudul 13 Assassins. Film ini sukses menggondol berbagai penghargaan bergengsi mulai dari Akademi Film Jepang, Anugerah Film Asia, Festival Film Venice dan masih banyak lagi. Konsep cerita film ini mirip dengan Seven Samurai. Dalam film 13 Assassins, ada satu orang samurai yang bertekad untuk menghancurkan kebengisan pemimpin Jepang pada saat itu. Dia mengumpulkan 12 orang samurai ulung untuk membantu misinya. Sedangkan dalam Seven Samurai, seorang samurai tersentuh hatinya untuk membantu para petani miskin menumpas bandit yang akan merampas hasil panen mereka. Dia mengumpulkan enam samurai terampil untuk membantu menyelesaikan misinya.

Karya-karya agung Akira Kurosawa tidak hanya melahirkan film-film besar yang dihasilkan para seniman film lain saja, tetapi juga sutradara. Ya, Kurosawa lewat karyanya berhasil menginspirasi seseorang untuk menjadi sutradara. Yojiro Takita, sutradara film Departures yang meraih Oscar kategori film berbahasa asing terbaik di tahun 2009, secara tegas menuturkan bahwa Akira Kurosawa-lah yang membuatnya ingin menjadi sutradara. Takita begitu terkesan dengan film Seven Samurai dan film inilah yang menumbuhkan keinginan di dalam dirinya untuk menjadi sutradara film.

Akira Kurosawa selama hidupnya telah menciptakan 30 film. Delapan diantaranya dianggap oleh banyak kalangan sebagai masterpiece atau karya agung. Dia telah berhasil menerima begitu banyak penghargaan dari berbagai festival-festival film bergensi domestik maupun internasional. Berkat sumbangsih besarnya kepada dunia perfilman Jepang maupun Internasional, Akira dianugerahi Lifetime achievement award oleh Academy Awards (AMPAS) di Amerika Serikat pada tahun 1989.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline