Lihat ke Halaman Asli

Isar Dasuki Tasim

Profil sudah sesuai dengan data.

Menemani Siswa Kelas 12 SMAN 12 Kabupaten Tangerang Wisata Dieng-Yogyakarta

Diperbarui: 7 Mei 2024   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tanggal 28 April- 1 Mei 2024 SMA Negeri 12 Kabupaten Tangerang melaksanakan wisata menuju Dieng Wonosobo  - Yogyakarta. Perjalanan menuju wilayah Dieng mengharuskan peserta didik kumpul jam 13.00 siang agar bisa sampai di daerah Dieng pukul 03.00 dini hari, perjalanan yang nyaman mengunakan Bus Pandawa 87 dengan para supir yang berpengalaman dan kompak membuat peserta Wisata nyaman karena setiap 2 jam perjalanan harus istirahat di Rest area sekedar buang air kecil dan ngopi para awak bus.

Perjalanan yang panjang, sampailah di terminal kecil Wonosobo. Sebelum di angkut lagi oleh Bus kecil yang memuat untuk 20 peserta didik, ada 20 bus kecil yang menhantarkan peserta ke lokasi. Ada tiga daerah yang akan di kunjungi pertama pintu langit yang menyaksikan keindahan matahari terbit. Ditemani dengan udara dingin, peserta didik antusias untuk berfoto di pintu langit Dieng. Kunjungan kedua ke candi, dan kawah Dieng.

Hanya sampai jam 10.00 pagi rombongan wisata bergerak menuju wisata Merapi. Perjalanan kurang lebih empat jam. Sebelum ke Merapi peserta didik mampir untuk makan siang dan isoma. Lanjut menuju merapi, daerah pertanian yang subur harus di tinggalkan oleh pemiliknya karena terkena erupsi gunung merapi. Fakta sejarah, bagaimana daerah yang subur porak poranda dan meninggalkan daerah yang subur menjadi sepi. Tetapi itu semua pasti ada hal postitf bagi penduduk merapi, daerah tersebut di jadikan sebagai wisata merapi. Ada lebih 1000 kendaraan Jeep yang ada di Merapi dengan banyak komuntas mencari peruntungan dengan membawa rombongan untuk melihat fakta sejarah dasyatnya erupsi gunung merapi di Yogyakarta.

Ada tiga kunjungan yang membawa peserta wisata dengan menggunakan Jeep, pertama kunjungan ke museum merapi, harta peninggalan yang tersisa, memperlihatkan kerusakan yang terjadi di merapi ada foto wedus gembel yang di tampilkan, tulang sapi dan lainnya. Kedua kunjungan ke Batu alien, Batu ini merupakan alihan dari gunung Merapi ke wilayah penduduk dan besar-besar oleh karena itu di berinama Batu Alien. Kunjungan ketiga dengan Jeep merapi adalah main air di kali kuning. Dikali kuning ini yang sangat dramatis bagaimana setiap Jeep yang di tumpangi oleh lima peserta harus melewati kali kuning tersebut. Agar peserta tidak mau kebasahan maka harus menggunakan jas hujan dari pelastik. Jas hujan ini dapat di beli di tempat wisata, Jeep Merapi. 

Bagaimana tidak di sebut dramatis karena pengalaman ini sangat mendebarkan, jeep yang di tumpangi oleh saya yang terdiri dari keluarga saya di mana ada cucu yang ikut mengalami pengalaman yang luar biasa, ketika Jeep tersebut menjuju kali kuning dengan manuper agar air menciprat lebih tinggi, tidak terduga roda belakang sebelah kiri copot. Inilah yang membuat cucu saya menagnis merasa iba sama supirnya. Namun kejadian ini sangat cepat di evakuasi tidak sampai sepuluh menit Jeep pengganti sudah ada di tempat. Tidak lama pertolongan untuk  evakuasi di lakukan dan kami pun pindah Jeep. Luar biasa pengalaman ini, namun di rasakan oleh cucu yang masih kecil sangat mendebarkan.

Satu hari perjalanan yang penuh keindahan alam menghantarkan peserta wisata menuju hotel dan istirahat agar besok kembali melakukan perjalanan dengan destinasi yang ada di Yogyakarta, terlebih menuju Kraton dan tempat belanja Malioboro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline