Karakter dapat diartikan sebagai seperangkat sifat yang selalu di kagumi sebagai tanda kebajikan, serta kematangan moral yang dimiliki seseorang. Karakter manusia bisa membagakan orang lain yang melihatnya, juga bisa mengecewakan, karena sifat yang melekat pada dirinya. Dalam dunia pendidikan setiap peseta didik di tekankan untuk memiliki karakter yang lebin baik. Kurikulum 13 di berikan 18 karakter peseta didik yang harus dimiliki dan memiliki nilai penting dalam kurikulum 13, dari nilai-nilai tersebut di antaranya, nilai Relijius, jujur, toleransi,disiplin, kerja keras,kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta Tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, komunikatif, cinta damai.
Pendidikan karakter adalah penanaman atau pengembangan nilai- nilai karakter yang baik berdasarkan kebijakan individu atau masyarakat. Pendidikan karakter perlu untuk membentuk pribadi yang lebih baik. Pendidikan karakter menurut Saptono (2011: 23) adalah nilai kebijakan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat sudah disepakati secara tertulis maupun tidak tertulis. Pendidikan karakter juga menghasilkan individu yang dapat membuat keputusan dan mempertanggung jawabkan keputusan yang diambil (Azzet, 2011: 15- 16).
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengarah pada penguatan dan pengembangan mental serta prilaku siswa (Kesuma, 2011: 4). Sedangkan menurut Thomas dalam Skarjawi (2006: 45) pendidikan karakter adalah pendidikan yang sengaja merancang penanaman dan pengembangan serta mengubah cara berfikir serta cara dalam bertindak saat situasi moral agar dapat diterima di lingkungan masyarakat. Pendidikan karakter adalah pendidikan yang dapat membimbing individu agar dapat menyelesaikan konflik dan dapat bermasyarakat dengan baik.
Pendidikan karakter harus ditanamkan kepada psera didik sejak mereka bayi, anak usia 2-4 tahun dan selanjutnya pada jenjang sekolah. Peran orang tua sebelum masa sekolah harus di ajarkan hal-hal yang sederhana, misalnya mengucapkan salam ketika bertemu dengan orang yang lebih tua. Selanjutnya dalam penanaman karakter nilai-nilai yang baik dalam lingkungan pergaulan sudah di tanamkan, bagai mana menyapa orang dan menghomati, sehinggah kebiasaan-kebiasaan itu akan tertanam dalam dirinya.
Yang paling panting lagi setiap individu manusia harus memilik mental. Mentalitas menurut KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bermakna aktifitas jiwa, cara berpikir, dan perasaan. Mental diartikan suasana kejiawaan dan pola pikir (mindset) sesorang atau sekelompok arang. Oleh karena itu sikap mental yang melekat didalam diri manusia harus di perbaiki.
Bagaimana tidak mental korupsi yang terjadi di Indonesia bukan karena karakter saja, tetapi mentalitas di dalam individu yang tertaman dan susah di perbaiki. Penanaman mental itu harus segera di perbaiki, apakah pendidikan mampu merubah itu. Pendidikan harus mampu mengubah mental korupsi, mental tidak jujur, mental pemalas dan mental lainnya yang akan mengganggu jiwa manusia.
Pada masa PPDB tahun 2023 selalu terjadi kecurangan terutama Pejabat, orang tua yang memaksakan ingin di terima di sekolah negeri khususnya SMAN dan SMKN, hal ini merupakan mental yang kurang baik dan akan tertanam di psera didik,karena mereka melihat prilaku orang tua yang memberikan kemudahaan untuk memasukan peserta didik tersebut.
Dalam hal ini mentalitas manusia harus segera di perbaiki, melalui regulasi atau pemaksaan oleh penegak hukum yang harus memberikan pelayanan yang optimal agar mentalitas yang tidak baik bisa di perbaiki. Sederhana saja misal para sopir angkot yang ugal ugalan bisa diberikan tindakan dengan hukuman ringan, orang yang buang sampah sembarangan segera di berikan tindakan. Dibutuhkan personil yang banyak untuk mengawasi mentalitas yang buruk di tengah-tengah masyarakat. Melalui Pendidikan mentalitas manusia bisa di rubah, Agama misalnya dengan sering mengaji, datang ketempat ibadah misalnya, itu semua terkait dengan pendidikan yang mudah-mudahan dapat merubah mentalitets manusia.
Pada tes masuk TNI ada item yang disebut Mental Ideologi. Hal ini juga manilai sejauh mana mental yang di miliki oleh peserta tes, hasil tes ini tergambar bagamana menatlitas calon anggota TNI, apakah memtal teroris atau mental nasionalisme yang tertanam dalam dada calon TNI.
Oleh karena itu mentalitas harus di utamakan untuk membentuk manusia yang memiliki mental yang kuat dalam melaksanakan kehidupan yang lebin baik. Dalam IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) ada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila mudah-mudahan dapat bersinergi dalam membentuk mentalitas peserta didik yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H