Lihat ke Halaman Asli

Long Covid: Sindrom Post Covid 19 pada Penyintas

Diperbarui: 7 Februari 2021   18:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Setelah 1 tahun masa pandemi, belakangan ini timbul istilah baru yang dinamakan dengan Sindrom Long Covid 19. Fenomena ini biasanya dialami oleh para penyintas atau orang yang pernah terpapar dengan infeksi Covid 19 sebelumnya.

Sindrom Long Covid 19 adalah kumpulan gejala fisik yang masih ada atau dikeluhkan oleh penyintas walaupun telah dinyatakan sembuh dari Covid 19 yang ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan swab negatif. Individu masih mengeluhkan efek infeksi yang bertahan lama atau gejala dirasakan lebih lama dari yang diharapkan.

Studi menunjukkan bahwa keluhan Long Covid 19 dapat dijumpai pada penyintas dalam kurun waktu mingguan sampai 3 bulan post (setelah) menderita penyakit Covid 19. Laporan kasus menunjukkan bahwa keluhan Long Covid 19 telah dilaporkan menganggu aktivitas fungsi harian dari individu post Covid 19.

Dalam kajian medis psikiatrik, Sindrom Long Covid 19 dapat dipandang dari dua sisi, yaitu: (1) efek gejala sisa dari proses perbaikan organ tubuh pasca terpapar penyakit Covid 19, dan (2) fenomena psikologis pada periode pemulihan stress dan trauma sebagai akibat langsung dari riwayat menderita Covid 19.

Studi melaporkan kejadian Long Covid 19 sebanyak 32-55% pada individu di Eropa setelah dipulangkan dari rumah sakit. Simptom yang dijumpai diantaranya adalah: kelelahan (53%), sesak nafas (43%), nyeri sendi (27%), nyeri dada (22%), palpitasi jantung, mual, sakit perut, sakit kepala, dan perubahan pada indera penciuman dan perasa.

Beberapa gejala psikiatrik penyerta yang dijumpai diantaranya: stress pasca trauma, masalah memori dan konsentrasi, kesulitan tidur, cemas, dan depresi. NHS Inggris bahkan menyebutkan bahwa Long Covid merupakan bentuk dari efek jangka panjang dari post infeksi virus corona.     

Sebagai klinisi, pendekatan terapi pada aspek psikologis tentu tidak boleh dikesampingkan dari penyintas atau individu post Covid 19 ini. Seyogyanya bahwa penanganan Covid 19 harus secara holistik, dengan mempertimbangkan intervensi psikologis untuk menjaga imunitas tetap baik di saat menderita atau pasca sembuh dari penyakit Covid 19.

 Apabila dijumpai tanda dan gejala yang mengarah pada fenomena psikologis dari Long Covid pada penyintas Covid 19, tentu jangan segan untuk berkonsultasi dan mencari bantuan professional kesehatan jiwa seperti psikiater dan psikilog klinis di rumah sakit.

Sumber:

  • Feature Covid-19: What do we know about “long covid”? BMJ 2020; 370 doi: https://doi.org/10.1136/bmj.m2815 (Published 14 July 2020)
  • NHS Long-term effects of coronavirus (Long COVID)  

(Penulis: dr Isa Multazam Noor, Msc, SpKJ (K) – Psikiater Anak & Remaja Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta)

           




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline