Lihat ke Halaman Asli

Isah Azizah

Berusaha baik terus

Al-Qur'an Dibakar, Umat Islam Butuh Junnah

Diperbarui: 9 Februari 2023   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Aktivis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya atau Almumtaz menggelar aksi di depan Taman Kota Tasikmalaya, Jumat (27/1/2023). Aksi itu dilakukan untuk mengutuk insiden pembakaran Alquran di Swedia.

Sekretaris Almumtaz, ustaz Abu Hazmi, mengatakan, aksi ini merupakan respon dari tindakan yang dilakukan Rasmus Paludan yang melakukan pembakaran Alquran di Swedia. "Kami sebagai muslim merespon tindakan yang keji itu. Soalnya Alquran merupakan kitab suci yang diagungkan," ujar dia.

Ia mengatakan, terdapat beberapa poin yang disampaikan massa aksi. Pertama, sikap yang disampaikan tak lain adalah mengecam insiden pembakaran Alquran tersebut. Kedua, massa menuntut pemerintah Swedia untuk menindak tegas pelaku.
(Republika co.id, 27 Januari 2023)

Bukan kali pertama, insiden penghinaan terhadap Al-Quran Al-Karim ini terjadi. Islam, umat Islam dan simbol-simbolnya terus dihina. Bukan kali pertama pulang, Umat Islam bersikap mengecap penghinaan ini. Namun, tak pernah digubria sebagai sebuah kekuatan yang membuat para penghina Islam berhenti. Mereka terus melakukan penghinaan ini berulang-ulang. Mengapa ini terjadi?

Sistem Kapitalisme yang mencengkeram dunia saat ini menjadi penyebabnya. Konsep kebebasan berpendapat dan berperilaku  yang terdapat dalam sistem busuk inilah yang menumbuhsuburkan para penista agama hingga dalam skala internasional. 

Sementara itu, pemerintah dalam Sistem Kapitalisme hanya berdiam diri ketika terjadi penistaan agama. Karena konsep kebebasan berpendapat dan berperilaku dilindungi undang-undang. Negara hanya bisa melakukan tindakan jika terjadi aduan.

Ajaibnya, jika protes atau aduan bahkan kecaman yang digelar hingga dalam bentuk unjuk rasa ke jalan pun, pemerintah tetap tidak akan melakukan tindakan apapun. Karena pemerintah dengan Sistem Kapitalisme, tak akan pernah membela umat Islam di dunia ini.

Akhirnya, Umat Umat Islam hanya bisa mengecam aksi penistaan agama dengan cara turun ke jalan sebagai aksi terbakarnya rasa karena kitabnya dihina di depan mata.

Itulah yang akan terus terjadi pada umat Islam yang hidup sengsara pada sistem Kapitalisme. Tidak akan pernah terjadi keadilan menyapa Umat Islam. 

Berbera halnya jika sistem Islam diterapkan di bumi ini. Keadilan akan memukau seluruh umat sedunia, menenangkan hati siapapun manusia yang berada di bawah naungannya. Keberkahan akan turun, sebagaimana janjian Allah Subhanahu wata'ala. 

{ }

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline