Lihat ke Halaman Asli

Beribu Kegiatan di Lawang Sewu

Diperbarui: 29 September 2016   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Semarang adalah kota yang sangat indah. Banyak sekali yang dapat dikunjungi untuk menyegarkan mata dan hati. Hanya saja hal ini belum terlihat sangat jelas dan belum menonjol. Tempat-tempat yang indah di Kota Semarang ini tidak hanya untuk dilihat dan dirasakan, tetapi bisa juga untuk bahan pembelajaran atau pendidikan. Terutama bagi para pelajar yang menduduki kelas 1 SD sampai dengan mahasiswa.

Seperti bangunan Lawang Sewu yang terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Dulu, gedung ini merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 sampai 1907.

Biasanya masyarakat lebih akrab dengan sebutan Lawang Sewu, karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak. Meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu. Kata Lawang berasal dari bahasa jawa yang berarti Pintu, dan Sewu berarti Seribu.

Setelah kemerdekaan, bangunan kuno dan megah berlantai dua ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Pada jaman perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah yaitu, ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Sebab itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota, memasukan Lawang Sewu menjadi salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi.

Bangunan ini sangat dapat digunakan untuk banyak hal. Banyak sekali yang dilakukan oleh pengunjung di dalam Gedung ini. Salah satunya yang paling terkenal adalah untuk pariwisata para turis. Tidak hanya pendatang lokal, tapi pengunjung pun datang dari negara yang berbeda-beda. Banyak sekali turis asing yang tertarik utnuk mengunjungi dan melihat bagaimana penjara bawah tanah jaman dahulu. 

Dan manusia yang datang ke Lawang Sewu biasanya merupakan orang yang berani dan tidak takut terhadap hal-hal gaib. Mereka tidak takut akan setan, hantu, dan berbagai macam hal yang tidak kasat mata. Karena Lawang Sewu ini terkenal akan hal-hal gaibnya. Banyak orang yang menceritakan hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang biasa. Banyak juga orang yang tertantang untuk memasuki gedung ini, seraya menguji keberaniannya.

Tidak hanya itu, karena hal-hal mengerikan yang terjadi di gedung tua ini, banyak sekali acara tv yang tertarik untuk melakukan syuting di dalamnya. Tentu saja acara TV tersebut merupakan acara tv yang tayang pada waktu tengah malam. Contohnya saja seperti Mr. Tukul Jalan-jalan. Acara tv ini meliput tentang Lawang Sewu. Kemudian Uji Nyali, acara tv ini bertujuan untuk menguji keberanian seseorang akan hal gaib. Dan tidak sedikit juga, orang yang kerasukan pada saat masuk ke dalam gedung tua yang dibilang angker ini. Selain untuk tempat pariwisata para turis, gedung tua ini sudah berguna untuk hiburan mata para penduduk Indonesia.

Kemudian kegunaan Lawang Sewu ini juga untuk pendidikan atau yang lebih jelas adalah pembelajaran dalam bidang sejarah. Untuk para pelajar yang menduduki tingkat SMP-SMA pastinya belajar sejarah tentang penyerangan Jepang dan Belanda di Indonesia. Maka dari itu, Lawang Sewu merupakan tempat paling cocok untuk pembelajaran tersebut. Dikarenakan gedung tua ini yang digunakan untuk penjara pada masa penjajahan Belanda. Banyak hal yang dapat dipelajari dari Lawang Sewu ini. 

Para pelajar dapat mengamati bangunan pada masa penjajahan Belanda. Dan menganalisis sejarah bangsa Indonesia lewat bangunan ini. Selain untuk tingkat SMP-SMA, gedung ini biasanya juga dijadikan objek penelitian bagi para mahasiswa, walau sering juga pada tingkat SMP-SMA mendapat tugas penelitian seperti ini. Normalnya, mahasiswa yang meneliti Lawang Sewu merupakan mahasiswa yang menaungi dalam bidang Sejarah dan teman-temannya yang berkaitan.

Setelah digunakan untuk pariwisata, hiburan acara tv, dan pendidikan, Lawang Sewu ini juga menjadi objek pemotretan. Yang dipotret bisa Gedungnya karena keindahan dan keunikan dalam arsitektur. Bisa juga menjadi background dalam pemotretan. Terutama juga para muda-mudi yang terbilang narsis, eksis, atau hits. Pastinya, mereka semua pernah datang ke Gedung tua antik ini untuk mengambil foto-foto.

Jadi bangunan bersejarah ini memiliki banyak kegunaan yang berguna bagi masyarakat. Bangunan inilah yang membuat Kota Semarang ini kian indah. Jangan hanya menggunakan Lawang Sewu untuk hiburan, tapi pakai juga untuk pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline