Isa Alamsyah Donald Trump adalah salah pebisnis real estate yang ternama di dunia.
Ayahnya Fred C. Trump juga adalah pebisnis real Estate yang terkenal di New York.
Lalu apakah Donald Trump sukses karena bakat ayahnya?
Tidak, Fred Trump bekerja keras untuk membentuk Donald Trump menjadi seperti sekarang.
Caranya?
Simak catatan dari Donald Trump:
"Sewaktu saya masih sekolah, ayah saya, Fred Trump, mengirimi saya kutipan kata-kata penuh inspirasi tiap minggu. Banyak di antaranya bertutur tentang kepemimpinan, bagaimana menjadi juara dalam kehidupan. Saya banyak belajar dari itu dan saya masih merujuk kutipan-kutipan itu.
Saya beruntung mempunyai mentor hidup saya seperti ayah saya."
Terlihat bukan, bukan darah yang mengalir tapi pendidikan dan kaderisasi.
Seringkali dengan mudah kita menyerah ketika dikalahkan oleh orang yang kita anggap berbakat.
Tentu saja saya kalah lomba penulis, pesaing saya bapak ibunya penulis!
Tentu saja saya kalah kompetisi biologi, lawan saya ibunya guru biologi!
Tentu saja saya kalah dalam presentasi bisnis, pesaing saya ayahnya pebisnis
juga!
Yang perlu diingat pemenang berhasil karena ada kerja keras.
Kalaupun kebetulan ayahnya atau ibunya membantu itu tetap hasil kerja keras.
Ya kita cari jalan lain, ada buku, ada guru, ada mentor cari cara untuk
jadi pemenang.
Jangan terlalu mudah menyerah.
Pilih jadi pemenang atau menemukan excuse untuk merasa nyaman jadi pecundang!
NB:
Buku No Excuse bisa didapatkan di Gramedia, Togamas, Gunung Agung dan
online.
Ayahnya Fred C. Trump juga adalah pebisnis real Estate yang terkenal di New York.
Lalu apakah Donald Trump sukses karena bakat ayahnya?
Tidak, Fred Trump bekerja keras untuk membentuk Donald Trump menjadi seperti sekarang.
Caranya?
Simak catatan dari Donald Trump:
"Sewaktu saya masih sekolah, ayah saya, Fred Trump, mengirimi saya kutipan kata-kata penuh inspirasi tiap minggu. Banyak di antaranya bertutur tentang kepemimpinan, bagaimana menjadi juara dalam kehidupan. Saya banyak belajar dari itu dan saya masih merujuk kutipan-kutipan itu.
Saya beruntung mempunyai mentor hidup saya seperti ayah saya."
Tentu saja saya kalah lomba penulis, pesaing saya bapak ibunya penulis!
Tentu saja saya kalah kompetisi biologi, lawan saya ibunya guru biologi!
Tentu saja saya kalah dalam presentasi bisnis, pesaing saya ayahnya pebisnis
juga!
Yang perlu diingat pemenang berhasil karena ada kerja keras.
Kalaupun kebetulan ayahnya atau ibunya membantu itu tetap hasil kerja keras.
Ya kita cari jalan lain, ada buku, ada guru, ada mentor cari cara untuk
jadi pemenang.
Jangan terlalu mudah menyerah.
Pilih jadi pemenang atau menemukan excuse untuk merasa nyaman jadi pecundang!
Buku No Excuse bisa didapatkan di Gramedia, Togamas, Gunung Agung dan
online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H