Lihat ke Halaman Asli

Alifis@corner

Seniman Serius :)

Kupang : Wajah Kota yang Kontradiktif

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wajah kota kupang akan sangat berbeda di musim kemarau dan di musim penghujan. Apalagi di awal-awal 2005-an atau 4 tahun yang lalu ketika aku mulai berdomisili di kelurahan Penfui, Kota Kupang. Lihat saja wajah jalan eltari 3 dekat bundaran penfui atau bundaran kasih ya? (karena patungnya tangan melepas burung dara !) [caption id="attachment_72065" align="alignleft" width="300" caption="kemarau di kupang"][/caption] [caption id="attachment_72068" align="alignleft" width="300" caption="musim hijau di kupang"][/caption] Dua foto ini aq jepret di 18 juli 2009 yang notabene lagi kering ya. El Nino telh mulai melanda kupang kayaknya. Lihat saja nih panorama kekeringan di sekitar patung kasih ! dan foto kedua dijepret tanggal 03 desember 2009 ya sudah hujan lah. wouoww seperti berada di tengah hutan atau memasuki terowongan di tengah hutan lebat. Kontradiksi sekali khan…. BMKG memprediksi hujan akan berakhir pertengahan Februari ini, dan tentu... sebentar masuk musim kering lagi. kalau sudah musim kering, yang tampak mendominasi adalah batu karangnya yang menonjol disetiap mata memandang. Kupang berada di pulau Timor, pulau yang terbentuk dari proses pengangkatan dasar laut. Dapat dibayangkan, betapa panasnya udara permukaan tanah di kota kupang ! Sinar matahari yang radiasinya terik akan langsung memanaskan batu karang, memantulkan dan mulailah tragedi 'adegan panas' :) ,  mendidihkan kulit tubuh, naik ke tenggorokan, kahausan telak. hehehe. Rekan-rekan dari Jawa, yang baru pertama datang ke Kupang dan pas musim kemarau, biasanya mengeluh hebat, stress. Beruntung yang bisa nginap di Hotel layak, menikmati AC dan dinginnya ruangan, tapi yang dananya cekak !! hehe... sampe tidurnya di bawah dipan tempat tidur ! coba bayangkan. Apalagi di bulan ramadlan kala berpuasa, hampir semua 'batal' karena tidak tahannya. Kalau saya sudah adaptasi, caranya: pagi-pagi sebelum matahari iseng, segera berangkat ke kampus, siang mau pulang !! Oo siapkan perlengkapan untuk menutup seluruh kulit, sudah siap..cabut kurang lebih 5 menit sudah sampai rumah. Tips : hindari terik matahari di siang hari. Tapi Kota Kupang sekarang mulai berubah. Sekarang ini lagi digalakkan kupang green and clean (KGC), semoga  kenyataan alam yang kontradiktif seperti pada foto itu tidak mewakili wajah kota kupang secara keseluruhan, karena di jalur-jalur utama sudah mulai ditanami bunga-bunga beserta  tamannya. Gerakan tidak membakar rerumputan, semak belukar juga digalakkan. Hobbi berat atau sudah jadi budaya orang Kupang adalah bakar-bakar, sehingga tanaman yang potensi berkembangpun jadi tewas sebelum berkembang. Semoga Gerakan yang dilakukan ini tidak sekedar ‘hangat-hangat nasi ayam’, dan teruslah berkelanjutan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline