Farhan Bayu Aditya adalah seorang lulusan SMA IPA yang memiliki minat besar pada kimia, khususnya kimia organik. Ia selalu bermimpi untuk membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain dengan menggunakan ilmunya. Salah satu hal yang ia sukai adalah parfum, karena ia percaya bahwa parfum dapat mempengaruhi suasana hati, emosi, dan kepribadian seseorang.
Ia mulai melakukan riset tentang parfum sejak kelas 10, dengan membaca berbagai buku, artikel, dan jurnal tentang parfum. Ia juga sering mencoba membuat parfum sendiri dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti bunga, buah, rempah-rempah, dan minyak esensial. Ia tidak pernah puas dengan hasilnya, karena ia ingin membuat parfum yang unik, berkualitas, dan berbeda dari yang lain.
Suatu hari, ia menemukan sebuah artikel tentang aroma terapi, yaitu penggunaan aroma untuk mengobati berbagai gangguan psikologis seperti stres, depresi, kecemasan, dan insomnia. Ia terpesona dengan ide ini, dan mulai mencari tahu lebih banyak tentang aroma terapi. Ia menemukan bahwa ada beberapa jenis aroma yang dapat mempengaruhi psikologi seseorang, seperti lavender yang dapat menenangkan, mint yang dapat menyegarkan, rose yang dapat meningkatkan rasa percaya diri, dan vanilla yang dapat meningkatkan mood.
Ia pun mendapat inspirasi untuk membuat parfum yang tidak hanya memiliki aroma yang enak, tetapi juga dapat memberikan efek positif bagi psikologi penggunanya. Ia ingin membuat parfum yang dapat membantu orang-orang mengatasi masalah-masalah mereka dengan cara yang alami dan menyenangkan. Ia ingin membuat parfum yang dapat menjadi teman setia bagi orang-orang.
Ia pun memberi nama parfumnya Aromaia, yang merupakan gabungan dari kata aroma dan ia. Ia ingin menyampaikan pesan bahwa parfumnya adalah bagian dari dirinya, dan juga bagian dari diri penggunanya. Ia ingin membuat parfum yang dapat mencerminkan kepribadian dan karakter penggunanya.
Untuk mewujudkan mimpinya, ia membutuhkan modal yang cukup besar. Ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli bahan-bahan berkualitas tinggi, peralatan canggih, dan tempat usaha. Ia juga tidak memiliki banyak koneksi di dunia bisnis. Ia hanya memiliki tekad yang kuat dan semangat yang tinggi.
Ia pun mencari cara untuk mendapatkan modal usaha. Ia mencoba mengajukan pinjaman ke bank, tetapi ditolak karena tidak memiliki jaminan. Ia mencoba mencari investor, tetapi tidak ada yang tertarik dengan ide bisnisnya. Ia mencoba menjual parfum-parfum buatannya di pasar online, tetapi tidak banyak yang membeli karena harganya terlalu mahal.
Ia hampir putus asa, tetapi ia tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk mencari peluang usaha. Suatu hari, ia mendengar bahwa ada sebuah kompetisi bisnis untuk anak muda yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Bekasi. Kompetisi ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial dan fasilitas bagi para pelaku usaha muda yang memiliki ide bisnis kreatif dan inovatif.
Ia pun segera mendaftarkan diri ke kompetisi tersebut. Ia harus bersaing dengan ratusan peserta lainnya dari berbagai bidang usaha. Ia harus melewati beberapa tahap seleksi, seperti mengirim proposal bisnis, melakukan presentasi di depan juri, dan menjalani wawancara.
Ia berhasil lolos ke babak final kompetisi tersebut. Ia harus mempresentasikan produknya di depan publik dan juri yang terdiri dari para ahli bisnis, akademisi, dan pejabat pemerintah. Ia merasa gugup dan tegang, tetapi ia juga percaya diri dengan produknya.
Ia pun memulai presentasinya dengan memperkenalkan dirinya dan produknya. Ia menjelaskan tentang latar belakang, visi, misi, dan tujuan dari parfum Aromaia. Ia juga menjelaskan tentang proses pembuatan, bahan-bahan, kemasan, dan manfaat dari parfum Aromaia. Ia menunjukkan beberapa contoh produknya, dan membagikan sampel kepada juri dan penonton. Ia juga memberikan testimoni dari beberapa pelanggan yang sudah mencoba produknya.