Dalam dunia yang terhalang oleh kata-kata,
Cinta kita tumbuh di tanah yang tidak terjamah.
Orang tua berbisik, merentang bayang-bayang keraguan,
Namun hati kita bersatu, menantang segala pertanyaan.
Cinta sejati tak kenal batas dan rintangan,
Seperti angin yang lembut, melintasi pegunungan tinggi.
Meski restu tak menyertai langkah kita,
Hati ini yakin, bahwa cinta kita abadi.
Terhalang restu, namun kita bertahan,
Bagai bunga yang mekar di padang pasir tandus.
Doa-doa kita menyatu dalam pelukan malam,
Berharap kelak restu akan menghampiri kita.
Mungkin saat ini adalah ujian kesabaran,
Namun cinta sejati akan terus bersinar.
Tetaplah bersamaku, di dalam doa kita saling berbisik,
Mungkin esok, restu akan datang, membuka tirai cinta.
Untukmu, my Princess.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H