Kutipan yang menyatakan bahwa egoisme bukanlah cinta sejati, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, mengandung kebenaran yang mendalam. Pemikiran Erich Fromm, seorang psikoanalis dan filsuf sosial terkemuka, memberikan landasan yang kuat untuk memahami hal ini. Fromm berpendapat bahwa cinta sejati melibatkan serangkaian kualitas, termasuk perhatian ( care ), tanggung jawab ( responsibility ), rasa hormat ( respect), dan pengetahuan ( knowledge). Egoisme, di sisi lain, justru bertentangan dengan kualitas-kualitas tersebut, sehingga menjadi penghalang utama bagi terwujudnya cinta yang tulus.
Kontradiksi antara Egoisme dan Cinta Sejati
Orang yang egois terperangkap dalam pusaran kepentingan diri sendiri. Mereka hanya fokus pada pemuasan kebutuhan dan keinginan pribadi, seringkali dengan mengorbankan kepentingan orang lain. Perhatian yang seharusnya diberikan kepada orang lain dialihkan sepenuhnya kepada diri sendiri. Empati, kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain, pun menjadi tumpul. Akibatnya, mereka kesulitan membangun hubungan yang sehat dan bermakna. Hubungan yang didasari egoisme cenderung bersifat transaksional, di mana orang lain hanya dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi.
Lebih lanjut, egoisme juga merusak hubungan seseorang dengan dirinya sendiri. Fromm menjelaskan bahwa mencintai diri sendiri bukanlah berarti egois. Mencintai diri sendiri yang sehat berarti menerima diri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan, serta berusaha untuk mengembangkan potensi diri secara positif. Orang yang egois, sebaliknya, seringkali memiliki citra diri yang rapuh dan bergantung pada validasi eksternal. Mereka mungkin terlihat percaya diri di luar, tetapi di dalam hati mereka merasa kosong dan tidak aman. Mereka mencari kepuasan instan dan materi, bukan pertumbuhan dan pemahaman diri yang mendalam.
Empat Unsur Cinta Sejati Menurut Fromm:
Untuk memahami lebih jauh mengapa egoisme bertentangan dengan cinta sejati, mari kita telaah empat unsur cinta menurut Erich Fromm:
1. Perhatian (Care):
Cinta melibatkan perhatian aktif terhadap kebutuhan dan perkembangan orang yang dicintai. Orang yang egois sulit memberikan perhatian yang tulus karena fokus mereka hanya tertuju pada diri sendiri.
2. Tanggung Jawab (Responsibility):
Cinta juga berarti bertanggung jawab atas kesejahteraan orang yang dicintai. Orang yang egois cenderung menghindari tanggung jawab dan lebih memilih untuk mengambil keuntungan tanpa memberikan kontribusi yang berarti.
3. Rasa Hormat (Respect):