Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Rumah Kita Kini [Harkitnas]

Diperbarui: 20 Mei 2017   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://xavii-love2ourmind.blogspot.co.id

Ada yang menabur api
Menuainya untuk jengkalan perut.
Ada yang menabur badai
Menuainya untuk puja-puji semu

Ada yang menabur benci
Menuainya untuk eksistensi
Dan ada yang menabur kasih
Mamun menuai caci maki

Cinta dan benci kita berlatah-latah,
Berlebih-lebih, tak sederhana lagi

Kini rumah kita berbili-bilik
Labirin-labirin pemisah di bangun
Sekat-sekat batas dipancang
Di dalam rumah geram amarah di tabuh-tabuh

Kini bara itu diperebutkan
Ditiup dengan amarah
Menang membawa arang
Kalah beroleh abu
Lupalah kita bersaudara
Satu nusa, bangsa dan bahasa.

Semoga ibu pertiwi tak merintih sedih
Melihat anaknya berebut sepiring nasi
Di musim panen.

Irwan Zebua | 20-0502017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline