Ngemil atau memakan cemilan adalah kegiatan mengonsumsi makanan atau minuman di luar waktu makan utama. Artinya, di luar waktu sarapan, makan siang, dan makan malam.
Katakanlah kita biasa makan pagi (sarapan) pada pukul 07.00, kemudian makan siang pukul 12.30 dan makan malam pukul 18.30.
Nah, lazimnya sekitar pukul 10.00 pagi dan pukul 15.00 perut terasa lapar dan butuh makanan kecil (snack). Inilah yang disebut dengan ngemil.
Bahkan, jika pada pukul 22.00 belum tidur, mungkin karena keasyikan main hape atau nonton televisi, banyak orang yang ngemil lagi.
Apa saja yang dimakan? Inilah yang jadi masalah, karena definisi makanan kecil itu sangat elastis, dari yang betul-betul kecil seperti kacang-kacangan hingga yang sebenarnya bisa dianggap berat.
Selain aneka kacang, cemilan yang laris adalah aneka kripik, biskuit, roti, buah, jajanan pasar, bakso, batagor, siomay, empek-empek, dan sebagainya.
Lalu, apa minumannya? Bisa kopi dengan berbagai varian rasa, teh, atau minuman berpemanis. Kalau ngemil sambil minum kopi dilakukan di kafe dengan teman-teman, namanya ngopi-ngopi cantik.
Bagaimanapun, ngemil itu memang enak. Hanya saja, perlu kemampuan menahan diri agar tidak kebablasan.
Masalahnya, tidak gampang untuk menahan nafsu ngemil, meskipun untuk sepotong kue kecil saja. Ada kecanduan yang membayangi, begitu satu potong kue kecil masuk mulut, ingin tambah lagi.
Apalagi yang berbentuk kripik atau kacang. Niat semula sih mau makan satu potong keripik atau 3 butir kacang. Tanpa sadar malah kebablasan makan satu bungkus.