Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Libur Panjang Kena Macet? Tak Masalah, Asal Eksis di Medsos

Diperbarui: 20 September 2024   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi macet di Puncak|dok. Zainal (32), dimuat Kompas.com

Selama libur panjang Maulid Nabi 2024 yang lalu, media massa dan media sosial banyak yang mengangkat soal macet parahnya jalan raya di sepanjang jalur Bogor-Cipanas.

Jalur tersebut sering disebut sebagai daerah Puncak, dan menjadi destinasi favorit masyarakat Jakarta dan sekitarnya setiap hari libur.

Padahal, dengan banyaknya bangunan di jalur Puncak, mulai dari restoran, vila, ruko, termasuk pula area permainan, udara di Puncak tidak lagi sesejuk zaman dulu.

Namun, citra sebagai daerah yang sejuk, hijau, nyaman, dan indah pemandangan alamnya, terlanjur melekat ke kawasan yang sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan sejak zaman kolonial Belanda itu.

Pada libur panjang baru-baru ini, Satlantas Polres Bogor mencatat sekitar 150 ribu kendaraan, mulai dari roda dua hingga roda enam, melintas di jalur wisata Puncak dalam satu hari. 

Padahal, kapasitas maksimalnya hanya 70 ribu kendaraan, seperti yang diberitakan Detik.com (17/9/2024 ). Tak heran, banyak pengendara yang terperangkap tidak bergerak sama sekali hingga sembilan jam.

Bahkan, ada korban yang dikabarkan meninggal dunia. Berdasarkan laporan yang beredar di media sosial, menyebutkan ada 1 orang wisatawan meninggal dunia akibat kelelahan dengan kemacetan di Puncak.

Di platform X, kata kunci 'Puncak' di libur panjang itu menduduki urutan trending topic pertama. Banyak yang membagikan potongan video warga terjebak macet.

Sebetulnya, warga Jakarta pasti sudah tahu kalau mau berlibur ke Puncak di hari libur, pasti terkena macet parah.

Namun, banyak orang Jakarta yang tetap berlibur ke Puncak, karena tidak banyak pilihan lain untuk pergi dalam waktu terbatas di akhir pekan, demi melepaskan diri dari rutinitas pekerjaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline