Pada sebuah kesempatan, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengomentari soal Pilkada Serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Prabowo tidak mempermasalahkan di beberapa daerah KIM Plus terpecah, sehingga menjadi saling bersaing. Persaingan yang sehat itu perlu, kata Prabowo.
KIM adalah Koalisi Indonesia Maju yang menang dalam Pemilihan Presiden Februari lalu, dengan mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Ada 10 partai bergabung di KIM yang dimotori Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.
Kemudian, ada 3 partai yang bergabung setelah pilpres yakni PKS, PKB, dan Nasdem, sehingga disebut dengan KIM Plus.
Koalisi di atas berlaku untuk level nasional. Adapun di level provinsi, kabupaten dan kota, KIM Plus berupaya untuk tetap bersatu, tapi akhirnya di sejumlah daerah perpecahan KIM tidak terhindarkan.
Untuk Pilkada DKI Jakarta, KIM Plus memang sangat kokoh karena menjadi wadah bergabungnya 15 partai yang mengusung pasangan Ridwan Kamil dan Suswono.
Ridwan Kamil adalah mantan Gubernur Jawa Barat yang sekarang diplot untuk memimpin daerah khusus yang akan segera kehilangan statusnya sebagai ibu kota negara.
Meskipun demikian, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi nasional. Makanya, menjadi gubernur di Jakarta tetap punya nilai yang strategis.
Jika di Jakarta terjadi koalisi sangat gemuk, tidak demikian dengan Pilkada Jawa Barat, sehingga Prabowo memberi julukan sebagai pilkada yang ngeri-ngeri sedap. Kenapa ya kira-kira?
Prabowo menyebutkan hal itu pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024).