Apa kriteria seorang pemimpin yang baik? Ada banyak referensi yang bisa kita baca yang menjelaskan kriteria dimaksud. Tapi, referensi itu lebih berdimensi teoritis.
Dalam kenyataannya di lapangan, atau dalam tataran praktik, yang paling relevan untuk mengukur pemimpin yang baik, adalah apa yang dirasakan anak buah dari seorang pemimpin.
Jadi, kalaupun seorang pemimpin berhasil menaikkan aset dan perolehan laba perusahaan yang dipimpinnya, tapi anak buahnya merasa "diperbudak", maka ia bukan pemimpin yang baik.
Idealnya, kinerja perusahaan yang baik diraih dengan kenyamanan dan kesejahteraan pekerja yang juga baik.
Nah, coba tanya para anak buah, kira-kira menurut mereka seperti apa pemimpin yang baik itu. Mudah-mudahan uraian berikut bisa menggambarkannya.
Pertama, pemimpin yang baik di mata anak buah adalah pemimpin yang jelas apa maunya. Kalau apa yang dimauinya tak jelas, anak buah pasti bingung.
Jangan sampai seorang pemimpin pagi minta tempe, siang minta tahu, sorenya minta yang lain lagi. Maksudnya, jika instruksinya sering berubah, pekerja jadi tidak nyaman.
Kedua, pemimpin yang baik perlu tahu cara mencapai apa yang jadi kemauannya itu tadi. Artinya, ada arahan yang jelas pada anak buah.
Arahan itu jelas tahapannya atau step-stepnya, meskipun tidak perlu sampai ke urusan teknis yang biasanya telah otomatis dilakukan anak buah.
Masalahnya, jika anak buah menemui kendala, pasti melaporkan ke atasan. Bila atasan tidak paham langkah yang perlu dilakukan, juga tidak bisa menanggapi laporan anak buah.