Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Berdonasi Itu Sangat Baik, Tertipu Itu Menyakitkan

Diperbarui: 3 April 2024   04:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dok. liputan6.com, dimuat eramadani.com

Banyak cara untuk memancing rasa belas kasihan seseorang. Hebatnya, orang Indonesia terkenal sebagai yang paling gampang tergugah rasa ibanya dan bermurah hati kepada orang lain.

Bahkan, meskipun Indonesia belum tergolong sebagai negara kaya, namun terkenal sebagai negara yang penduduknya paling dermawan di dunia.

Memang, untuk membantu orang lain, kita tak harus jadi orang kaya terlebih dahulu. Artinya, orang yang penampilannya sederhana, boleh-boleh saja jika ingin membantu orang lain.

Banyak orang yang punya uang sangat terbatas, tapi tetap memberikan sebagian uangnya pada mereka yang dinilai lebih membutuhkan.

Ada semacam kebahagiaan tersendiri setelah kita memberikan bantuan kepada orang yang kita anggap nasibnya tidak seberuntung kita.

Tapi, pernahkah terpikir oleh kita untuk mempertanyakan, betulkah orang yang kita beri itu layak menerima bantuan? Jangan-jangan ia orang yang pintar bersandiwara.

Bukankah ada kisah pengemis yang menadahkan tangan di tempat banyak orang berlalu lalang, setelah diciduk Satpol PP, ketahuan bahwa ia orang yang punya banyak uang di rumahnya.

Kisah seperti itu terjadi di banyak kota, kalau tak percaya coba saja menelusurinya dari sejumlah media daring.

Ada pengemis yang di rumahnya menyimpan uang puluhan juta rupiah. Ada pula yang berhasil membangun rumah bagus di kampungnya.

Modus pura-pura cacat, pura-pura gembel, dan menggunakan anak kecil atau bayi yang bukan anak si pengemis, adakah skenario yang biasa dimainkan si pengemis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline