Ada-ada saja praktik tipu-tipu mantan seorang kondektur bus dan penjual toko kelontong. Tak tanggung-tanggung, tipu-tipunya berhasil mengelabui sebuah klub Liga 1 Indonesia, PSS Sleman.
Ceritanya, si dokter gadungan yang bernama Elwizan Aminudin (sering dipanggil sebagai Dokter Amin) diterima sebagai dokter resmi tim PSS Sleman, sejak Februari 2020.
Elwizan dalam surat lamaran kerjanya ke PSS Sleman mencantumkan ijazah dokternya yang berasal dari Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Dalam daftar riwayat hidupnya, Elwizan juga mengaku pernah menangani Timnas U-16 dan Timnas U-19.
Dengan latar belakang seperti itu, Elwizan pun bergabung di klub PSS Sleman, dan menerima gaji sebesar Rp 15 juta sebulan.
Belakangan diketahui bahwa ijazah yang digunakan Elwizan adalah ijazah hasil editan alias ijazah palsu.
Kedok penipuannya terkuak setelah akun media sosial seorang kardiolog menyebut nama Elwizan tidak ada di aplikasi Konsil Kedokteran Indonesia (KKI)
Namun, Elwizan telah terlanjur bertugas sebagai dokter PSS sampai November 2021 saat ia pamit ke Palembang menengok orang tuanya yang sakit.
Dia tidak kembali lagi ke Sleman dan mengirimkan surat pengunduran diri pada 1 Desember 2021.
Kemudian, pada 3 Desember 2021 pihak manajemen PSS melapor ke polisi. Sejak itu Elwizan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buronan polisi.