"Mau kita bekerja sebagai apa pun, jabatan apa pun, dan sesibuk apa pun, soal orang tua tetap di atas segala itu. Bakti kepada orang tua harus diutamakan. Sebab ridha Allah itu ada dalam ridha orang tua."
Itulah kalimat yang sangat menyentuh perasaan dan diucapkan oleh orang nomor satu di Sumatera Barat. Nama sang gubernur adalah Mahyeldi Ansharullah.
Maka, coba lihat foto di atas. Kejadiannya adalah ketika Amak (panggilan terhadap ibu dalam bahasa Minang) dari Mahyeldi sudah boleh pulang sehabis dirawat di RSUP Dr. M. Djamil, Padang (16/11/2023).
Seperti yang diberitakan jernihnews.com (17/11/2023), Mahyeldi menggendong sendiri amak ke dalam mobil, saat menjemput ke RS dan membawa pulang ke Gubernuran.
Bahkan, Mahyeldi punya kebiasaan lain yang tak kalah menyentuh, yakni menyuapkan langsung makanan ke mulut ibundanya tercinta.
Jika Mahyeldi di akhir pekan pulang ke kampungnya dari Padang ke Bukittinggi, ia akan membeli makanan kesukaan amak dan kemudian meyuapkan makanan itu.
Tulisan ini tidak akan mengelaborsi lebih lanjut tentang sosok Mahyeldi, karena khawatir dinilai sebagai bentuk dukungan atau apalah namanya di tahun politik ini.
Yang ingin disampaikan adalah betapa mulianya tindakan seseorang, terlepas dari siapa yang melakukannya, yang tulus ikhlas menghormati dan melayani orang tuanya.
Mau pejabat atau rakyat biasa, orang yang melayani orang tuanya dengan setulus hati, perbuatannya itu layak kita teladani.
Kata orang, siklus kehidupan selalu berulang. Ketika kita kecil kita yang digendong dan disuapi orang tua. Ketika orang tua tak lagi berdaya, kita lah seharusnya yang menggendong dan menyuapinya.
Betapa terkutuknya kalau kita bersikap seperti kisah Malin Kundang, yang merupakan cerita rakyat yang sangat populer di Sumatera Barat.