Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Keripik Pisang Seharga Rp 6 Juta, Ternyata Campur Narkoba

Diperbarui: 11 November 2023   06:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keripik pisang berbahan narkoba | dok. detik.com/Pradito Rida Pertana

Narkoba merupakan singkatan dari "narkotika, psikotropika, dan obat terlarang". Istilah narkoba sudah sangat dikenal oleh semua orang sebagai sesuatu yang harus dihindari.

Kenapa harus dihindari? Karena bahayanya terlalu besar, bahkan nyawa si pemakai narkoba menjadi taruhannya. 

Bukan hanya nyawa si pengguna, tapi karena bisa memicu terjadinya aksi kriminal, nyawa orang lain yang tak berdosa bisa melayang.

Kalaupun bukan karena aksi kriminal, bisa juga karena kecelakaan. Bukankah sudah sering terjadi, pengendara yang mabuk karena efek narkoba bisa mencelakai pengendara lain?

Yang lebih parah lagi, mereka yang kecanduan, tak segan mencari uang haram demi mendapatkan narkoba, antara lain dengan tindakan pencurian atau sejenisnya.

Jadi, sebelum mendapatkan narkoba, seseorang bisa melakukan tindak kriminal, setelah menggunakan pun bisa melakukan hal yang sama.

Tak kurang-kurang sosialisasi yang dilakukan berbagai pihak, terutama yang ditujukan bagi anak muda dan remaja, agar menjauhi narkoba.

Tapi, tetap saja ada sebagian remaja yang awalnya sekadar mencoba, lalu ketagihan. Atau, awalnya dijerumuskan teman, kemudian jadi kecanduan.

Jelaslah, pengedar narkoba menjadi target dari Badan Narkotika Nasional (Badan Narkotika Nasional) untuk diburu dan dihabisi praktik pengedarannya.

Masalahnya, si pengedar punya berbagai modus dalam memasarkan narkoba dari pihak produsen ke pihak konsumen (pengguna narkoba).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline