Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Harga Cabai Makin Menyengat, Perlu Kurangi Konsumsi Cabai?

Diperbarui: 2 November 2023   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cabai di pasar|dok. CNN Indonesia/Hesti Rika

Harga cabai jadi topik yang hangat dalam pemberitaan sejumlah media massa. Soalnya, harga cabai akhir-akhir ini naik gila-gilaan dan terjadi merata di berbagai daerah.

Bahkan, di Maluku harga cabai rawit merah sudah menembus Rp 100.000 per kilogram (kg) seperti diberitakan cnbcindonesia.com (30/10/2023).

Bukan hanya di Maluku, di Jakarta pun harga tertinggi cabai rawit merah mencapai Rp 100.000 per kg dan cabai merah keriting mencapai Rp 90.000 per kg yang dijual di Pasar Kramat Jati.

Padahal, sebulan sebelumnya, harga cabai rawit merah secara rata-rata antar provinsi masih di kisaran Rp 70.000-an. 

Turunnya produksi cabai karena kemarau panjang atau El Nino disebut sebagai penyebab naiknya harga oleh Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto.

Sementara itu, Menteri Pertanian yang belum lama dilantik, Andi Amran Sulaiman, mendorong gerakan penanaman cabai melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

Program KRPL tersebut dibangun dalam satu kawasan dengan prinsip pemanfaatan pekarangan rumah yang ramah lingkungan. 

Dengan demikian, diharapkan masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya akan cabai dan bahkan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan.

Masalah kenaikan harga cabai memang bukan soal kecil, mengingat tingkat konsumsi cabai di negara kita yang semakin meningkat. 

Jangan kaget dengan umpatan emak-emak yang lagi berbelanja di pasar tradisional, begitu mengetahui harga cabai naik lagi dan naik lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline