Sebut saja namanya Ardi, lelaki yang sekarang telah berusia 60 tahun. Ardi berkenan mengisahkan sekelumit kisah pribadinya seperti yang ada di artikel ini.
Tanpa malu, Ardi menceritakan latar belakang kehidupannya dari saat kecil yang berasal dari keluarga yang secara ekonomi tergolong pas-pasan.
Alhamdulillah, karena terbantu oleh beasiswa yang diterimanya, akhirnya Ardi berhasil meraih gelar sarjana. Ardi menjadi sarjana pertama di keluarganya, meskipun ia anak ke 4 dari 7 bersaudara.
Nasib baik membawa Ardi berkarir di kantor pusat sebuah bank di Jakarta. Perlahan-lahan, kehidupan Ardi mulai membaik, bahkan bisa membantu biaya kuliah adik-adiknya.
Nah, cukup demikian tentang latar belakang kehidupan Ardi, karena pada bagian berikut ini lebih fokus berkisah tentang hal yang "remeh temeh", yakni soal penampilan.
Maksud remeh temeh, tentu saja dipandang dari kacamata Ardi, karena pada dasarnya ia merasa nyaman tampil sederhana.
Barangkali pengaruh masa kecilnya yang pas-pasan itu membuat Ardi ketika sudah punya posisi di ibu kota, tak tergambar pada penampilannya.
Padahal, di mata orang lain, sangat mungkin soal penampilan bukanlah hal yang remeh temeh. Bahkan, tak berlebihan bila dikatakan penampilan berkaitan dengan penghargaan dari orang lain.
Maksudnya, mereka yang tampil trendi, memakai pakaian dan parfum mahal dengan aksesoris yang mewah, akan mengudang decak kagum dan penghargaan dari orang lain.
Sementara orang yang tampil biasa-biasa, cenderung dipandang orang lain dengan sebelah mata saja, dalam arti kurang dihargai.