Jerman merupakan salah satu negara yang tergolong sangat maju dalam bidang teknologi dan sekaligus juga masuk 20 negara terkaya di dunia.
Meskipun negara tersebut "hancur" akibat perang dunia kedua (1939-1945), tapi pulihnya relatif cepat. Memang, pada awalnya Jerman terbagi dua, Jerman Barat dan Jerman Timur.
Namun, sejak 1990, Jerman Timur yang lebih miskin akhirnya runtuh dan Jerman Timur pun bersatu kembali dengan saudara-saudaranya di bagian barat.
Bagi banyak warga Indonesia, berkunjung ke Jerman bukan lagi hal yang asing. Bahkan, banyak lulusan SMA di negara kita yang sengaja memilih kuliah di Jerman.
Dengan biaya kuliah yang gratis di banyak universitas dan kualitas pendidikan yang tinggi, tentu menjadi daya tarik untuk menuntut ilmu di Jerman.
Ingat, Jerman menjadi tempat belajar orang Indonesia sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu, yang antara lain telah membuat seorang BJ Habibie menjadi pakar dalam konstruksi pesawat terbang.
Selain untuk belajar, tak sedikit pula warga asal Indonesia yang menetap di negeri Panzer tersebut.
Salah satu di antaranya adalah Hennie Triana Oberst, sebuah nama yang pasti sudah sangat dikenal bagi mereka yang sering membaca Kompasiana.
Wanita kelahiran Medan ini telah lama berdomisili di Jerman bersama suami dan seorang putrinya.
Namun, bukan berarti Mbak Hennie (demikian biasanya saya memanggil dalam percakapan melalui kolom komentar di Kompasiana) sudah melupakan tanah air.
Saya merasa sangat beruntung, pada Senin (7/8/2023) kemarin, bisa bertemu langsung dengan Mbak Hennie di suatu warung kopi di mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat.Selain saya, juga ikut pada pertemuan santai tapi penuh obrolan bermakna itu 5 kompasianer lain, yakni Mas Tonny, Bu Siska, Mbak Nana, Mbak Melisa, dan Mas Widiyatmoko.