Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Jurnalisme Berkualitas di Era Media Sosial yang Bebas

Diperbarui: 7 Agustus 2023   06:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dok. Freepik/pikisuperstar, dimuat kabarbanten.pikiran-rakyat.com

Bagi mereka yang sekarang sudah berusia di atas 40 tahun, tentu dulu banyak yang punya kebiasaan membaca koran setiap pagi, sebelum memulai aktivitas sehari-hari.

Lalu, perhatikan sejak beberapa tahun terakhir ini, masih banyakkah orang yang tetap setia membaca media cetak seperti koran dan majalah?

Jangankan anak muda, mereka yang tua pun sudah tidak banyak yang membaca koran pagi, karena pengecer koran yang berkeliling dari rumah ke rumah sudah langka.

Mereka yang dulu jadi pengecer koran tidak lagi meneruskan pekerjaannya, karena jumlah koran yang masih terbit makin sedikit. Demikian pula pembeli koran, juga makin jarang.

Buat apa mereka capek-capek keliling komplek perumahan atau menawarkan koran ketika lampu merah menyala di jalan raya, bila tak ada yang membeli.

Akhirnya, seperti kita ketahui, satu persatu media cetak berguguran, tamat sudah riwayatnya. 

Untung saja koran besar seperti Kompas masih terbit meskipun dengan jumlah halaman yang semakin tipis.

Namun, media cetak yang mati itu tadi, tidak betul-betul mati. Yang versi daring (online) tetap hidup.

Media televisi pun, walaupun tidak separah media cetak, mulai ditinggalkan sebagian pemirsa. 

Tapi, tak berarti masyarakat tak lagi membutuhkan bacaan atau tontonan. Hanya saja, jenis medianya saja yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline