Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Fasih Bicara Pancasila, tapi Tak Tahan Godaan Korupsi

Diperbarui: 2 Juni 2023   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pendidikan di sekolah|dok. CNN Indonesia/Safir Makki

Rasanya semua anak sekolah pasti hafal Pancasila. Selain karena menjadi salah satu mata pelajaran, teks Pancasila selalu dibacakan pada upacara bendera setiap Senin pagi.

Tapi, tentu semua kita sepakat bahwa sekadar hafal saja, tidaklah cukup, karena bukan menghafalkan Pancasila yang terpenting. 

Justru, yang dituju adalah bagaimana agar keseharian kita, segenap anak bangsa ini, mulai dari pejabat tinggi hingga rakyat banyak, menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Para pendiri bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai dasar negara dan menjadi pedoman kehidupan bagi seluruh rakyat.

Sampai kapanpun, Pancasila diyakini akan tetap relevan menjadi pemersatu bangsa. Oleh karena itu, mewariskannya kepada generasi muda, menjadi suatu kewajiban.

Agar anak muda tetap memegang teguh Pancasila, maka sejak kecil, katakanlah sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, harus ditanamkan dalam hati anak-anak.

Namun, sekali lagi, menamkan itu bukan sekadar menghafalkan. Harus secara simultan dibarengi dengan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila.

Artinya, antara teori (hafalan) dengan praktik (pengamalan) harus sejalan. Ini yang perlu disadari para guru dan didukung oleh orang tua murid.

Praktik Pancasila tersebut disesuaikan dengan usia anak. Sebagai contoh, anak kelas 1 SD praktiknya bisa tersamar dalam bentuk permainan.

Dengan permainan itu, anak-anak diajarkan untuk bersikap jujur, saling bekerjasama, dan sikap positif lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline