Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Provinsi Lampung untuk melihat kondisi jalan yang mengalami kerusakan parah, mendapat apresiasi dari masyarakat, terutama dari warga Lampung.
Skenario Gubernur Lampung agar Presiden meninjau jalan yang sudah dikebut perbaikannya, ternyata tidak terjadi. Artinya, Presiden tak mau bersikap Asal Bapak Senang (ABS).
Dengan lincahnya, Presiden malah meluncur ke daerah yang jalannya terlihat rusak parah, sehingga mobil Presiden pun "nyangkut" di jalan tersebut.
Uniknya, ketika menjawab pertanyaan jurnalis, Presiden Jokowi seperti menyindir Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Presiden menyatakan jalannya "bagus", bisa membuat Pak Zul (maksudnya Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan yang juga putra Lampung) tertidur di jalan.
Nah, dari berita di media massa, ternyata Tiktoker asal Lampung, Bima Yudho Saputro, tidak hanya mengkritik soal kualitas jalan, tapi juga mangkraknya pembangunan Kota Baru Lampung.
Kota Baru itu, karena direncanakan menjadi tempat gubernur dan para pejabat level provinsi berkantor, tentu jika telah selesai akan menjadi ibu kota provinsi yang baru.
Hal itu mengingat ibu kota saat ini, Kota Bandar Lampung (yang merupakan gabungan dua kota, Tanjung Karang dan Teluk Betung), dinilai sudah terlalu padat.
Kota Baru digagas oleh Gubernur Lampung Sjahroeddin ZP dan baru mulai dibangun di tahun terakhir kepemimpinan gubernur tersebut, yakni pada tahun 2013-2014.
Proyek besar di atas lahan seluas sekitar 1.300 hektar itu, sayangnya mangkrak setelah terjadi pergantian Gubernur Lampung.